SEMARANG– Sejumlah noni-noni Belanda, perempuan Jawa, China dan Arab berkeliling di Kota Lama Semarang Minggu (22/9/2019). Bersama beberapa kokunitas mereka berjalan mulai Jalan Ronggowarsito hingga ujung Jalan Pemuda mereka meramaikan Festival Kota Lama Semarang.
Sementara itu, ribuan warga memadati kawasan little Natherland menunggu mereka melintas.
Ketua Panitia Festival Kota Lama Semarang Yeru Salimianto mengatakan, festival Kota Lama Semarang tahun ini menampilkan perempuan berpakaian beberapa etnis melalui Indische Parade. Itu merupakan bagian menjelang akhir dari festival kota lama ke 8 yang telah diselenggarakan sejak 12 September kemarin.
“Kehadiran orang-orang berpakaian noni-noni Belanda maupun perempuan-perempuan Jawa, China dan Arab merupakan representasi keragaman Kota Semarang,” katanya.
Ia menjelaskan, Indische Parade itu juga diikuti sejumlah komunitas. Mulai Volkswagen, Vespa, sepeda tua sampai peragaan kostum Semarang Night Carnival.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang menyaksikan di seberang Taman Srigunting mengatakan, tahun depan pertunjukan dan hiburannya harus lebih luar biasa. Agar semakin mengundang banyak wisatawan.
“Sehingga lebih Cantik. Maka kita atur lagi agar lebih banyak atraksi. Tahun depan harus lebih lher, lebih sangar lagi. Saya ingin ada pertunjukan kelas internasional. Kalau perlu kita undang kota lama-kota lama di seluruh dunia,” ujarnya.
Ganjar mengatakan sejak hari pertama dia selalu mengikuti perkembangan acara Festival Kota Lama itu. Bahkan beberapa hari terakhir dia beberapa kali menengok dengan jalan kaki maupun bersepeda.
“Untuk tahun depan langsung siapkan. Panitia tahun depan. Maka evaluasi. Saya harapkan lebih ramai lagi sehingga kota lama semakin membahagiakan,” bebernya.(redaksi)