SOLO-Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Solo dan sekitarnya gelar aksi demo Selesa (24/09) pagi.
Aksi tersebut dimulai dari depan stadion Manahan berlanjut dengan jalan kaki bersam. Melintasi jalan Adi Sucipto menuju gedung DPRD untuk menyampaikan aspirasinya.
Sambil membentangkan poster yang berisikan kritikan tajam yang dialamatkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Sebab, mereka menganggap peran wakil rakyat tak lagi sejalan dengan semangat dalam berdemokrasi.
Mereka menuntut pemerintah dan DPR menunda pengesahan RKUHP yang dianggap bermasalah dan tidak sesuai semangat reformasi. Diantaranya, RUU Pemasyarakatan, RUU Pertanahan hingga menolak revisi UU NO 30 tahun 2002 yang telah disetujui dan disahkan oleh DPR bersama pemerintah karena dinilai berdampak pada pelemahan posisi KPK.
Mengantitisipasi hal buruk, Polisi memasang kawat berduri di depan gerbang masuk gedung DPRD. Usai tiba di depan gedung DPRD Surakarta melalui para juru bicaranya mulai berorasi seputar tuntutan mereka.
Hingga tengah hari aksi tersebut terus berlanjut. Mereka meminta dewan yang terhormat mau turun dan menemui peserta demo di jalan.
Sementara saat ditemui di lokasi aksi, Ketua DPC Gerindra Solo, Ardianto menganggap aksi mahasiswa tersebut murni suara mahasiwa.
“Kita juga butuh KPK, kita menolak dengan apa yang telah diperbuat oleh saudara kita di DPRI, secara pribadi saya sepakat dengan apa diusulkan adik adik mahasiswa,” ungkapnya
Kita berharap, lanjut ardianto, agar amanat dikembalikan pada UUD 45, gerakan mahasiswa sudah terjadi dimana mana sampai kapan mereka dibiarkan turun di jalan.(yus/redaksi)