Kasus Cyberbullying Meningkat SetiapTahun

infojateng.id - 1 Agustus 2021
Kasus Cyberbullying Meningkat SetiapTahun
Foto theconversation.com - (infojateng.id)
Penulis
|
Editor

PURBALINGGA – Salah satu problem penting ketika bicara etika dalam pergaulan sosial di dunia digital adalah maraknya perundungan (bullying) di ranah digital yang dilakukan anak pada temannya. Data KPAI yang dicatat dari 2016 s.d. 2018 menyebutkan, laporan kasus cyberbullying pada anak-anak cukup memprihatinkan. Selama tiga tahun itu, 2016 s.d. 2018, dilaporkan tindakan cyberbullying mengalami peningkatan dari 34 kasus pada 2016, 55 kasus 2017, lalu melompat menjadi 109 pada 2018. Jadi, selama tiga tahun terjadi 198 kasus.

”Data KPAI lainnya malah mencatat, dari lima anak perempuan usia belasan tahun, tiga di antaranya sudah pernah mengalami di-bully secara digital dan dari lima anak lelaki seorang di antaranya pernah juga mengalami hal yang sama. Angka bully yang lebih tinggi pada anak perempuan ini jelas bukan hal yang main-main,” ujar Dewi Bunga, dosen UHN IGB Sugriwa Denpasar saat tampil sebagai narasumber dalam webinar literasi digital yangmengusung topik ”Menegakkan Etika Dalam Pergaulan di Dunia Maya”. Webinar yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo dan Debindo untuk warga masyarakat Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, ini berlangsung 25 Juni lalu.

Mengapa Dewi minta orangtua serius memperhatikan cyberbullying pada anak?

Dewi Bunga menceritakan satu kasus di Bali yang menimpa (sebut saja) Hendry. Sejak kecil, karena suka memposting foto anak cowok yang berbedak dan pakai lipstick, ia kerap di-bully. Disebut cowok kok genit, kemayu. Bahkan, semasa SMP, pernah jadi korban perbuatan tak senonoh oleh gurunya sendiri. Rupanya Hendri menikmati. Dan kini, setelah lewat remaja, ia berperilaku yang suka sesama jenis. ”Kalau hal itu dibiarkan, bisa jadi tren sosial yang berbahaya bagi masa depan anak Indonesia di masa datang,” kata Dewi serius.

Dewi Bunga intens membahas isu bullying pada anak saat tampil bersama narasumber lain dalam webinar itu, yakni Kokok Hendrianto Dirgantoro (mantan wartawan Jawa Pos yang kini CEO Opal Communication), M. Ilham Nurfatah (konsultan digital safety dari Kaizen Room), Trimono (dosen Sain Data UPN Surabaya), dan Decky Tri (travel blogger) yang tampil sebagai key opinion leader. Webinar itu sendiri dipandu oleh moderator Tommy Romahorbo.

Lebih jauh, Dewi menyebutkan, di Inggris (United Kingdom) sejak 1997 sudah ada regulasi yang mengatur perlindungan bullying dengan sexual and harassment for kid act, baik yang bisa dipakai untuk melindungi perbuatan bullying di dunia nyata maupun maya. Peraturan itu dibuat setelah ada kejadian, seorang anak bunuh diri gara-gara di-bully kawan-kawannya di dunia maya yang sebagian besar tidak ia kenal di dunia nyata.

”Penyebab ejekan dan pemojokan hanya lewat kata-kata sepele, misalnya ’bajumu endak bermerek atau rambutmu keriting. Tapi karena dilakukan oleh begitu banyak anak seusianya, hal itu membuat tekanan psikologis yang kuat sehingga anaknya malu dan bunuh diri. Ini menjadi acaman yang serius buat anak-anak di mana pun,” pungkas Dewi tegas.

Memang, bicara etika di pergaulan digital cukup kompleks. Tidak hanya soal cyberbullying di dunia anak.

Menjaga emosi saat bermedsos, itu ada tatakramanya. Sebab, mengumpat dan melampiaskan kata-kata yang tak senonoh di dunia digital, itu akan terekam dan sangat buruk dampaknya bagi orang yang tak bisa jaga emosi. Contoh lain: saat remaja pacaran, ciuman, lalu diposting, bahkan lebih jauh berbuat tidak senonoh. Meski tak diposting, suatu saat rekaman tersebut bisa jadi bahan pemerasan atau ancaman buat salah satu yang dikecewakan dalam hubungan asmara itu.

”Pelanggaran etika itu pun bisa menjadi masalah hukum di kemudian hari. Makanya, kampanye jangan telanjang di depan kamera mesti terus dibudayakan, karena dampaknya sangat serius,” ungkap Kokok Herdhianto Dirgantoro, ikut menimpali.

So? Sedapat mungkin etika pergaulan digital mesti dijaga agar jauh dari aspek negatif, tapi terus kembangkan diri lewat dunia maya dengan yang positif. Gali potensi diri dari hal yang sederhana, dari hobi dan lingkungan. Kreativitas dan menangkap peluang usaha atau karya yang positif, misalnya dengan menjual hasil dari hobi berkebun bonsai atau beternak hewan yang eksklusif, lalu pasarkan secara digital agar ada pembeli baru.

Asal proses marketingnya sesuai tata krama dan tidak melanggar etika pergaulan bisnis, maka hobi dan kreativitas karya kerajinan atau lukisan karya, lagu bisa menjadi sumber rezeki yang mengalir deras lewat dunia digital. ”Jaga etika bersosial media. Tangkap peluangmu, maka dunia digital sangat membantumu mengembangkan karier dan masa depanmu. Bukan sebaliknya,” pesan Ilham Nur Fatah dari Kaizen Room, memungkas diskusi. (*)




Tinggalkan Komentar

Terbaru Hari Ini

Pengurus Klub Jantung Sehat KSH Tayu Resmi Dilantik

Pengurus Klub Jantung Sehat KSH Tayu Resmi Dilantik

Info Jateng
Ratusan ASN Naik Pangkat, Begini Pesan Pj Bupati Pati

Ratusan ASN Naik Pangkat, Begini Pesan Pj Bupati Pati

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Laporan Khusus   Pemerintahan
Hadiri Maulid Akbar, Edy Supriyanta Ajak Masyarakat untuk Sukseskan Pemilu

Hadiri Maulid Akbar, Edy Supriyanta Ajak Masyarakat untuk Sukseskan Pemilu

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Laporan Khusus   Pemilu   Politik
Disdagkop UKM Kendal Gelar Pelatihan Digital Marketing Bagi Pelaku UMKM

Disdagkop UKM Kendal Gelar Pelatihan Digital Marketing Bagi Pelaku UMKM

Ekonomi   Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Kendal, Pemkab Akan Berkolaborasi dengan SIS

Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Kendal, Pemkab Akan Berkolaborasi dengan SIS

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Pendidikan
Waspadai Penipuan Jelang Pembukaan CASN

Waspadai Penipuan Jelang Pembukaan CASN

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Pemerintahan
Dampingi WBP Baru, Kalapas Batang Siapkan Blok Mapenaling

Dampingi WBP Baru, Kalapas Batang Siapkan Blok Mapenaling

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
Sekda Jepara : Jangan Bawa Beda Pilihan Politik ke Rumah Ibadah

Sekda Jepara : Jangan Bawa Beda Pilihan Politik ke Rumah Ibadah

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Pemilu
Resmikan Pasar Desa Brangsong, Ini Pesan Bupati Kendal Kepada Pedagang

Resmikan Pasar Desa Brangsong, Ini Pesan Bupati Kendal Kepada Pedagang

Ekonomi   Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Pekerja di Kendal Diberikan Edukasi Penggunaan QRIS

Pekerja di Kendal Diberikan Edukasi Penggunaan QRIS

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Perangkat Desa di Kendal Ikuti Sosialisasi Kesadaran Bela Negara

Perangkat Desa di Kendal Ikuti Sosialisasi Kesadaran Bela Negara

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Marching Band Es-Silahy MA Silahul Ulum Ikuti Asian Music Games 

Marching Band Es-Silahy MA Silahul Ulum Ikuti Asian Music Games 

Info Jateng
Kirab Pemilu 2024, Ajang Sosialisasi Sekaligus Hibur Masyarakat

Kirab Pemilu 2024, Ajang Sosialisasi Sekaligus Hibur Masyarakat

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Pemilu
Kunjungi Pemprov Jateng, PPUU DPD RI Jaring Masukan Revisi UU Administrasi Pemerintahan

Kunjungi Pemprov Jateng, PPUU DPD RI Jaring Masukan Revisi UU Administrasi Pemerintahan

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Pemerintahan
Jelang Tempati Puri Gedeh, Nana Sudjana Gelar Doa Bersama

Jelang Tempati Puri Gedeh, Nana Sudjana Gelar Doa Bersama

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Potensi Investasi Tinggi, Penyusunan RDTR Bergas Terus Dikebut

Potensi Investasi Tinggi, Penyusunan RDTR Bergas Terus Dikebut

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Investasi
Gerakan Ayo Shalat Berjamaah Membentuk Karakter Religius di Lingkungan Sekolah

Gerakan Ayo Shalat Berjamaah Membentuk Karakter Religius di Lingkungan Sekolah

Info Jateng
Marching Band Ansor-Banser Cepogo Angkat Tema Islam Nusantara di Asian Music Games

Marching Band Ansor-Banser Cepogo Angkat Tema Islam Nusantara di Asian Music Games

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Eni Saragih Al Khadziq Apresiasi Pengelolaan Paud Elpist Inisnu

Eni Saragih Al Khadziq Apresiasi Pengelolaan Paud Elpist Inisnu

Info Jateng
Dapat NIB Gratis, Pedagang Makanan Tradisional Makin Percaya Diri

Dapat NIB Gratis, Pedagang Makanan Tradisional Makin Percaya Diri

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
Close Ads X