Moderasi Agama sebagai Solusi Kemajemukan Bangsa

infojateng.id - 10 Agustus 2021
Moderasi Agama sebagai Solusi Kemajemukan Bangsa
Foto merdeka.com/Arie Basuki - (infojateng.id)
Penulis
|
Editor

KENDAL – Indonesia terlahir dengan keberagaman. Tidak hanya suku dan budaya, namun juga termasuk dalam hal keyakinan beragama, sehingga perbedaan itu tidak mungkin dihilangkan.

Terlebih di era digital yang makin bebas saat ini, keberagaman Indonesia semakin teruji dan menuntut sebuah sikap arif dari para pengguna ruang digital.

“Moderasi beragama menjadi jawaban Indonesia sebagai negara dengan keragaman etnis, suku, budaya, bahasa, dan agama yang nyaris tiada tandingannya di dunia,” kata Kepala MTsN Semarang Hidayatun, saat menjadi pembicara webinar literasi digital bertema ”Dalami Agama di Dunia Maya” yang digelar Kementerian Kominfo untuk masyarakat Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Senin (9/8/2021).

Hidayatun mengungkapkan, menjaga kerukunan dalam perbedaan yang ada di Indonesia, menuntut adanya keseimbangan dan sikap toleransi. Cermin semangat ini mesti terwujud pula di ruang-ruang digital. Sebab toleransi ini berkait erat dengan hidupmya moderasi beragama.

“Jadi, dalam moderasi agama itu akan tumbuh semangat memanusiakan manusia, bagaimana kita bersikap sebagai manusia kepada yang lainnya yang berbeda,” kata Hidayatun.

Hidayatun merujuk data survei Wahid Foundation bekerja sama dengan Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang dibeberkan medio 2016 silam. Hasil survei menunjukkan temuan bahwa Indonesia sebagai negara multietnis dan agama tetap menghadapi persoalan intoleransi.

“Survei tersebut menemukan, dari total 1.520 responden sebanyak 59,9 persen memiliki kelompok yang dibenci. Maksud yang dibenci ini mereka yang berlatarbelakang agama nonmuslim, kelompok Tionghoa, komunis, dan lainnya,” kata Hidayatun.

Dari jumlah 59,9 persen itu, sebanyak 92,2 persen tak setuju bila anggota kelompok yang mereka benci menjadi pejabat pemerintah di Indonesia. Responden yang terlibat dalam survei itu tersebar di 34 provinsi terdiri dari responden umat Islam berusia di atas 17 tahun atau sudah menikah.

“Lantas, di era kemajuan digital ini, ketika kita semakin bebas dalam berpendapat berekspresi, apa yang harus dilakukan untuk menjaga kerukunan dan toleransi itu?” tanya Hidayatun.

Di ruang digital, lanjut Hidayatun, warganet perlu memiliki toleransi lebih peka menjaga keragaman itu. Misalnya dengan tidak menghina sesembahan atau tradisi agama lain yang dibagikan di media digital. Tidak asal menuduh kafir terhadap yang beragama muslim, lemah lembut dan menghindari sikap kasar dalam ruang digital.

“Di ruang digital juga jangan sampai melakukan pemaksaan, tidak mencampurkan antara yang hak dan batil, tidak diskriminatif, bersikap lembut dan menghindari berkata kasar,” kata Hidayatun.

Masih menurut Hidayatun, keragaman merupakan takdir yang tidak diminta, melainkan pemberian Tuhan Yang Menciptakan, bukan untuk ditawar tapi untuk diterima.

“Dalam konteks bernegara moderasi beragama sangat penting, agar paham agama yang berkembang itu juga tidak bertentangan dengan nilai kebangsaan,” tegas Hidayatun.

Menurutnya, pemahaman dan pengamalan keagamaan secara esensial tidak boleh bertentangan dengan sendi-sendi kehidupan dalam berbangsa dan bernegara.

“Masyarakat Indonesia memiliki modal sosial dan kultural yang cukup mengakar dan sebenarnya kita biasa bertenggang rasa, toleran, menghormati persaudaraan, dan menghargai keragaman. Hal inilah yang mesti dikuatkan di ruang digital saat ini,” jelas Hidayatun.

Narasumber lain, Direktur Lembaga Survei IDEA institute Indonesia Jafar Ahmad mengungkapkan, ada empat jenis sekam yang bisa mendorong munculnya intoleransi dan radikalisme yang patut diwaspadai.

“Sekam itu isu tentang aliran menyimpang, isu tentang Islam sebagai korban, sekam isu tentang musuh agama Islam, dan sekam isu tentang jihad,” kata Jafar.

Diskusi virtual kali ini juga menghadirkan narasumber lain yakni pengajar dan pegiat literasi digital, Riant Nugroho, Kepala Sekolah MAN 1 Karanganyar Lanjar Utami serta dimoderatori Fikri Hadil dan Vaniya Safira selaku key opinion leader. (*)




Tinggalkan Komentar

Terbaru Hari Ini

Disdagkop UKM Kendal Gelar Pelatihan Digital Marketing Bagi Pelaku UMKM

Disdagkop UKM Kendal Gelar Pelatihan Digital Marketing Bagi Pelaku UMKM

Ekonomi   Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Kendal, Pemkab Akan Berkolaborasi dengan SIS

Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Kendal, Pemkab Akan Berkolaborasi dengan SIS

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Pendidikan
Waspadai Penipuan Jelang Pembukaan CASN

Waspadai Penipuan Jelang Pembukaan CASN

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Pemerintahan
Dampingi WBP Baru, Kalapas Batang Siapkan Blok Mapenaling

Dampingi WBP Baru, Kalapas Batang Siapkan Blok Mapenaling

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
Sekda Jepara : Jangan Bawa Beda Pilihan Politik ke Rumah Ibadah

Sekda Jepara : Jangan Bawa Beda Pilihan Politik ke Rumah Ibadah

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Pemilu
Resmikan Pasar Desa Brangsong, Ini Pesan Bupati Kendal Kepada Pedagang

Resmikan Pasar Desa Brangsong, Ini Pesan Bupati Kendal Kepada Pedagang

Ekonomi   Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Pekerja di Kendal Diberikan Edukasi Penggunaan QRIS

Pekerja di Kendal Diberikan Edukasi Penggunaan QRIS

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Perangkat Desa di Kendal Ikuti Sosialisasi Kesadaran Bela Negara

Perangkat Desa di Kendal Ikuti Sosialisasi Kesadaran Bela Negara

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Marching Band Es-Silahy MA Silahul Ulum Ikuti Asian Music Games 

Marching Band Es-Silahy MA Silahul Ulum Ikuti Asian Music Games 

Info Jateng
Kirab Pemilu 2024, Ajang Sosialisasi Sekaligus Hibur Masyarakat

Kirab Pemilu 2024, Ajang Sosialisasi Sekaligus Hibur Masyarakat

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Pemilu
Kunjungi Pemprov Jateng, PPUU DPD RI Jaring Masukan Revisi UU Administrasi Pemerintahan

Kunjungi Pemprov Jateng, PPUU DPD RI Jaring Masukan Revisi UU Administrasi Pemerintahan

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Pemerintahan
Jelang Tempati Puri Gedeh, Nana Sudjana Gelar Doa Bersama

Jelang Tempati Puri Gedeh, Nana Sudjana Gelar Doa Bersama

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Potensi Investasi Tinggi, Penyusunan RDTR Bergas Terus Dikebut

Potensi Investasi Tinggi, Penyusunan RDTR Bergas Terus Dikebut

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Investasi
Gerakan Ayo Shalat Berjamaah Membentuk Karakter Religius di Lingkungan Sekolah

Gerakan Ayo Shalat Berjamaah Membentuk Karakter Religius di Lingkungan Sekolah

Info Jateng
Marching Band Ansor-Banser Cepogo Angkat Tema Islam Nusantara di Asian Music Games

Marching Band Ansor-Banser Cepogo Angkat Tema Islam Nusantara di Asian Music Games

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Eni Saragih Al Khadziq Apresiasi Pengelolaan Paud Elpist Inisnu

Eni Saragih Al Khadziq Apresiasi Pengelolaan Paud Elpist Inisnu

Info Jateng
Dapat NIB Gratis, Pedagang Makanan Tradisional Makin Percaya Diri

Dapat NIB Gratis, Pedagang Makanan Tradisional Makin Percaya Diri

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
UMKM Kabupaten Semarang Pikat Anggota IPI Batam

UMKM Kabupaten Semarang Pikat Anggota IPI Batam

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Komunitas   Wisata
Disnaker Batang Gelar Pelatihan Tahap 2 Guna Cetak Wirausaha Tangguh

Disnaker Batang Gelar Pelatihan Tahap 2 Guna Cetak Wirausaha Tangguh

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
Pemkab Kudus Maksimalkan Ambulans untuk Layanan Pemakaman

Pemkab Kudus Maksimalkan Ambulans untuk Layanan Pemakaman

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Close Ads X