SEMARANG– Ribuan warga Semarang dan sekitarnya berkumpul di Alun-alum Simpanglima Rabu (25/09/2019) malam. Dalam kesempatan itu, warga bersama Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidh berdoa agar kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatra dan Kalimantan serta api fitnah yang membakar kebencian pada masyarakat Indonesia segera padam.
Selain itu, Guru Mulia Adda’i Ilallah dari Yaman tersebut juga berpesan kepada umat muslim di Jawa Tengah untuk terus meneladani dan menanamkan akhlak mulia yang dimiliki oleh Rasulullah SAW ke dalam diri masing-masing.
Itu disampaikan saat memberikan ceramah dalam Tabligh Akbar “Dengan Cinta Nabi Muhammad SAW Bersama Merajut Ukhuwah Demi Tegaknya NKRI” di Lapangan Simpanglima, Semarang, Rabu (25/9/2019) malam.
“Mudah-mudahan dipadamkan api yang menyala di Sumatra dan Kalimantan. Tolak segala pengaruh buruk dari api tersebut, (baik) asapnya, debunya, maupun segala keburukan yang dibawa olehnya,” kata Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidh dalam Bahasa Arab yang diterjemahkan oleh Habib Sholeh Al Jufri dan Habib Jindan bin Jindan.
“Kemudian api fitnah yang ada di tengah masyarakat sehingga mereka saling benci dan saling bermusuhan satu dengan lain, padamkanlah permusuhan itu semuanya,” sambung dzurriyah atau keturunan dari Nabi Muhammad SAW tersebut di hadapan ribuan umat.
Tabligh Akbar di Simpanglima Semarang tersebut merupakan pembuka dari rangkaian kunjungan Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidh di Provinsi Jawa Tengah. Sesuai rencana, Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidh akan berkeliling untuk mengisi ceramah dan dakwah di beberapa tempat di Kota Semarang dan Jawa Tengah hingga Jumat (27/9/2019).
Dalam ceramahnya, Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidh menekankan kepada seluruh umat muslim berusaha untuk memahami dari mana dirinya berasal dan tidak hanyut dalam kehidupan duniawi.
Karena, semua yang ada di dunia ini merupakan kehendak Allah SWT dan sudah seharusnya kita sebagai umat muslim untuk tidak melupakan Allah SWT.
“Kalau ada yang mengaku manusia modern, cerdik, dan berteknologi canggih, apakah ia bisa bilang kalau bumi itu kuno, oksigen itu kuno, dan alat pencernaan atau organ manusia itu kuno. Tidak akan ada. Apalagi bisa menghentikan perputaran bumi, mencari atau menciptakan pengganti bahkan membatasi penggunaan oksigen. Semua itu berjalan dan diatur oleh kehendak Allah,” ungkapya.
Nampak hadir para habaib dan ulama ternama, seperti Habib Ali bin Hasan, Syech Mus’ab Penfound dari Manchester yang juga memberikan sedikit ceramah dengan Bahasa Inggris, Habib Syech Bun Abdulqadir Assegaf, Habib Luthfi, dan lainnya.
Selain itu, juga ada Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, perwakilan Forkopimda Provinsi Jawa Tengah, Walikota Semarang, serta perwakilan dari Polda Jateng, dan Kodam IV/Diponegoro.
Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mengatakan, kehadiran Habib Umar di Jawa Tengah patut disyukuri. Kehadiran dzurriyah Rasulullah SAW tersebut telah memberikan fatwa dan mengajarkan kasih sayang. Selain itu juga memberikan cahaya pencerahan terhadap permasalahan yang sedang dihadapi oleh negara ini.
“Patut bersyukur bahwa negara kita, khususnya di Jawa Tengah mendapat tamu yang agung, dzurriyah dari Rasulullah. Beliau ini paham betul dengan apa yang kita alami,” ujarnya.(redaksi)