Hebat, Meski Tak Tamat SD, Pria Asal Banjarnegara Ini Ciptakan Alat Pendeteksi Longsor Canggih

infojateng.id - 28 September 2019
Hebat, Meski Tak Tamat SD, Pria Asal Banjarnegara Ini Ciptakan Alat Pendeteksi Longsor Canggih
Sudarasono menunjukkan alat ciptaannya. - ()
Penulis
|
Editor

SEMARANG – Sebuah alat Early Warning System (EWS) bencana longsor dipamerkan saat acara Rapat Koordinasi (Rakor) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng di Semarang pada Rabu (13/2/2019) lalu. 

Alat yang berfungsi sebagai sistem peringatan dini bernama Elwasi (Eling, Waspada lan Siaga) itu, menarik perhatian peserta rapat yang dipimpin oleh Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo dan Kepala BNPB, Letjen Doni Manardo.

Siapa sangka, alat canggih yang berguna untuk mendeteksi pergerakan tanah tersebut diciptakan oleh seseorang yang dari sisi akademik, bukan jebolan perguruan tinggi.

Jangankan lulusan sekolah menengah, pencipta alat tersebut justru tingkat sekolah dasar saja tidak tamat.

Dialah Sudarsono, 45, warga Desa Kalimandi Kecamatan Klampok, Banjarnegara. Meskipun tak lulus SD, namun pria yang sehari-hari mengabdikan diri sebagai staff di BPBD Banjarnegara itu mampu menciptakan alat yang sangat bermanfaat bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana longsor. 

“Saya sehari-hari di BPBD Banjarnegara. Ide awal membuat alat ini karena keprihatinan saya, masih banyak daerah rawan longsor yang belum dipasang EWS,” kata Sudarsono mengawali obrolan.

Dia mengatakan telah mencermati EWS longsor yang terpasang di beberapa tempat. Dengan mengamati itu, dia berpikir bahwa dirinya mampu membuat alat serupa, dengan bahan baku yang lebih murah. 

“Sehingga dapat lebih bermanfaat bagi masyarakat. Lalu pada 2017, saya mulai mencoba membuat alat ini,” terangnya.

Sudarsono mengaku membuat alat itu hanya dengan mengandalkan insting dan otodidak. Berbekal kemampuannya memperbaiki alat-alat elektronik, akhirnya dia mampu menciptakan alat tersebut dengan biaya tidak lebih dari Rp5 juta. 

“Saya ndak punya Ijazah, SD saja tidak lulus. Namun, dulu saya pernah mengabdi di rumah Pak Carik (Sekretaris Desa) di desa, nah anaknya itu sekolah di jurusan elektronik. Saya sering diminta membantu memperbaiki berbagai peralatan elektronik, jadi sedikit-sedikit paham,” katanya.

Berbekal pengalaman itu, dia membuka bengkel elektronik kecil-kecilan di rumahnya. Dari ilmu yang didapat secara otodidak itu, dia memahami dunia elektronik dan merasa yakin bisa membuat alat tersebut.

Pembuatan Elwasi sendiri, lanjut dia, dilakukan di rumahnya. Dengan peralatan sederhana yang dia punya, Sudarsono mampu menciptakan peralatan yang sangat bermanfaat itu. 

“Ternyata tidak sulit, bahan bakunya juga bisa menggunakan yang ada di desa-desa saya, jadi harganya murah,” imbuhnya.

Meski sederhana, namun alat buatan Sudarsono tersebut mendapat apresiasi banyak pihak. Bahkan, di ajang lomba Kreativitas dan Inovasi Masyarakat (Kreanova) yang digelar Pemkab Banjarnegara, alat yang diciptakan Sudarsono itu berhasil menyabet juara satu.

“Setelah itu, saya semakin termotivasi untuk menyempurnakan alat ini. Sekarang saya sudah membuat lima alat, beberapa sudah dipasang di daerah rawan bencana. Ada yang di Banjarnegara, ada pula yang di Sukabumi,” ujarnya.

Dia menambahkan, Elwasi ciptaannya dibuat dari beberapa komponen. Komponen-komponen itu seperti panel yang disambungkan dengan accu (baterai), kemudian di bagian atas ada panel tenaga surya sebagai sumber energi.

Pada alat tersebut juga terdapat tali yang dipasang di tanah yang rawan longsor. Selain itu, ada lampu dan speaker sirene di bagian atas alat tersebut.

“Cara kerjanya, alat ini di pasang di daerah rawan dengan tali dibentangkan di tanah yang rawan longsor. Saat tanah bergerak, tali akan tertarik dan sirene akan berbunyi. Suara akan terdengar sekitar satu kilometer, sehingga kalau mendengar suara sirene, maka dipastikan ada pergerakan tanah dan masyarakat sekitar bisa langsung menyelamatkan diri,” paparnya.

Sudarsono mengatakan akan terus menyempurnakan alat ciptaannya tersebut. Apalagi, dengan dukungan dari BPBD, dirinya semakin semangat untuk menyempurnakan dan memperbanyak ala itu.

“Semoga bisa bermanfaat. Sebagai relawan di BPBD, saya hanya ingin mengajak masyarakat sadar bencana dan meminimalisir jumlah korban saat terjadi bencana,” tutupnya.(redaksi)




Tinggalkan Komentar

Terbaru Hari Ini

Gubernur Ahmad Luthfi Ingin “Solo Raya Great Sale” jadi Percontohan

Gubernur Ahmad Luthfi Ingin “Solo Raya Great Sale” jadi Percontohan

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Pemerintahan
Berkedok Wartawan, Empat Preman Dibekuk Polisi

Berkedok Wartawan, Empat Preman Dibekuk Polisi

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Bupati Sudewo Ancam Ganti Camat Jika Siswa Tak Bisa Nyanyi Lagu Patriotik

Bupati Sudewo Ancam Ganti Camat Jika Siswa Tak Bisa Nyanyi Lagu Patriotik

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Laporan Khusus   Pendidikan
MTs Tarbiyatul Banin Ciptakan Pupuk Organik, Bupati Pati Apresiasi

MTs Tarbiyatul Banin Ciptakan Pupuk Organik, Bupati Pati Apresiasi

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Laporan Khusus   Pendidikan
Komisi X DPR RI Kunjungan Kerja di Boyolali

Komisi X DPR RI Kunjungan Kerja di Boyolali

Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng   Pemerintahan
Adi Soemarmo Segera Jadi Bandara Internasional Haji dan Umroh

Adi Soemarmo Segera Jadi Bandara Internasional Haji dan Umroh

Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng   Pemerintahan
Pemkab Rembang Genjot Pemutakhiran Data dan Bedah Rumah untuk Tekan Kemiskinan

Pemkab Rembang Genjot Pemutakhiran Data dan Bedah Rumah untuk Tekan Kemiskinan

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Pemerintahan
Program Speling Sudah Jangkau 2 Juta Rakyat Jateng

Program Speling Sudah Jangkau 2 Juta Rakyat Jateng

Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng   Kesehatan   Pemerintahan
Musda ke-2 KAHMI Pati, Bahas Tiga Kepengurusan Sekaligus

Musda ke-2 KAHMI Pati, Bahas Tiga Kepengurusan Sekaligus

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Laporan Khusus
Peserta Pelatihan Ekonomi Kreatif Diminta Tularkan Ilmu Kepada Warga Sekitar

Peserta Pelatihan Ekonomi Kreatif Diminta Tularkan Ilmu Kepada Warga Sekitar

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Pemerintahan
Masyarakat Diimbau Tidak Takut Laporkan Aksi Premanisme

Masyarakat Diimbau Tidak Takut Laporkan Aksi Premanisme

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Dukung Swasembada Pangan, Pemkab dan Polres Boyolali Gelar Panen Jagung Tahap II

Dukung Swasembada Pangan, Pemkab dan Polres Boyolali Gelar Panen Jagung Tahap II

Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng   Pemerintahan
Gubernur Ahmad Luthfi Sambangi Pemusatan Latihan Atlet Jateng di Stadion Jatidiri

Gubernur Ahmad Luthfi Sambangi Pemusatan Latihan Atlet Jateng di Stadion Jatidiri

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Olahraga   Pemerintahan
Taj Yasin Minta Setiap Pesantren Buka Konseling untuk Cegah Bullying dan Kekerasan Seksual

Taj Yasin Minta Setiap Pesantren Buka Konseling untuk Cegah Bullying dan Kekerasan Seksual

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Pemerintahan
Marak Penipuan Online, Jawa Tengah Bentuk Satgas Keuangan Ilegal

Marak Penipuan Online, Jawa Tengah Bentuk Satgas Keuangan Ilegal

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Pemerintahan
Preman Diduga Peras Pabrik di Pati, Polisi Amankan Uang Rp 7,5 Juta

Preman Diduga Peras Pabrik di Pati, Polisi Amankan Uang Rp 7,5 Juta

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Laporan Khusus
Bupati Sudewo Berangkatkan 353 Calon Jemaah Haji Kloter 51, Titip Doa untuk Kabupaten Pati 

Bupati Sudewo Berangkatkan 353 Calon Jemaah Haji Kloter 51, Titip Doa untuk Kabupaten Pati 

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Laporan Khusus   Pemerintahan
Berebut Berkah, Bukan Berkelahi, Gunungan Ludes Diserbu Warga di Sedekah Bumi Pati

Berebut Berkah, Bukan Berkelahi, Gunungan Ludes Diserbu Warga di Sedekah Bumi Pati

Eks Karesidenan Pati   Laporan Khusus   Seni & Budaya
1.716 Peserta Ikuti Seleksi PPPK Tahap II Formasi Pemkab Pati di UTC Semarang

1.716 Peserta Ikuti Seleksi PPPK Tahap II Formasi Pemkab Pati di UTC Semarang

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Pemerintahan
Melestarikan Budaya di Era Modern, Jejak P5RA MA Salafiyah dalam Menjaga Kearifan Lokal Jawa

Melestarikan Budaya di Era Modern, Jejak P5RA MA Salafiyah dalam Menjaga Kearifan Lokal Jawa

Eks Karesidenan Pati   Pendidikan
Close Ads X