CILACAP – Sejumlah mahasiswa mancanegara penasaran merasakam rasa jamu. Mereka pun mencoba meminum minuman khas Indonesia itu.
Hal itu terungkap saat gelaran Festival Jamu dan Kuliner 2019 di Lapangan Eks Batalyon 405 Kabupaten Cilacap belum lama ini.
Mahasiswa yang berkesempatan minum jamu salah satunya Lisa. Sukarelawan asal Swedia itu mengaku baru kali pertama minum jamu.
Lisa pun mencoba jamu beras kencur yang ditawarkan. Meskipun baru kali mencoba, dia merasakan nikmatnya. Rasa rempah yang kuat, sangat membekas di lidah.
“Sangat enak, tapi juga sangat pekat,” ungkapnya.
Hal yang sama juga diterima Fredo, mahasiswa asal Madagaskar yang tengah menempuh pendidikan di Undip. Dia penasaran dengan rasa jamu, dan setelah mencoba jamu beras kencur, pemuda itu butuh minuman yang pedas namun manis. Dia juga menerima jamu mampu melancarkan peredaran darah.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jawa Tengah Sinoeng Nugroho Rachmadi menyampaikan, jamu merupakan minuman warisan tradisional moyang. Khususnya di Jawa Tengah dengan produk jamu yang beragam.
Maka, sudah menjadi tanggung jawab bersama agar terus melestarikan, mengedukasi dan memublikasikan jamu melalui acara.
“Kita ingin mengenalkan jamu khas Jawa Tengah untuk diterjemahkan ke dunia. Dengan mengundang mahasiswa, diharapkan dapat memberikan pengalaman kepada mereka tentang cita rasa jamu khas nusantara,” kata Sinoeng.
Mantan Kepala Biro Humas Setda Provinsi Jawa Tengah ini juga mempertimbangkan pentingnya kemasan jamu. Meski dibuat dari bahan tradisional, kemasan jamu harus disesuaikan dengan kebutuhan kaum milenial yang lebih kekinian.
“Karena menyangkut pasar kita adalah kaum milenial, maka produsen harus menyesuaikan kemasan agar lebih kekinian. Jadi tidak terkesan jadul, ”lanjutnya.(redaksi)