Merawat Toleransi di Dunia Maya dengan SikapTabayyun

infojateng.id - 3 September 2021
Merawat Toleransi di Dunia Maya dengan SikapTabayyun
Ilustrasi toleransi antar umat beragama - (infojateng.id)
Penulis
|
Editor

TEGAL – Tak dimungkiri, hadirnya media sosial di dunia digital kini seolah menjadi ”negara baru” dengan warga negara yang tak sedikit. Betapa tidak, tahun 2020 dari 274,8 juta populasi warga nyata Indonesia, sudah disesaki dengan 61,4 persen sekitar 170-an juta warganet warga dunia maya yang aktif berseliweran dengan jutaan postingan di media sosial (medsos). Mereka aktif 3,5 s.d. 7,5 jam sehari dengan beragam aktivitas digitalnya. Kehidupan virtual yang hiruk-pikuk – kadang cuma bersifat noise, berisik dan ribut di dunia maya – namun memancing keributan hingga dunia nyata.

Edy Budiarso, Managing Director Indoplus Communication, mengatakan: sungguh serius dampak medsos di dunia nyata. Tahun 2016 misalnya, dari celoteh provokatif warga digital pada satu kasus, di mana ada seorang warga menegur suara azan di salah satu masjid di kota Tanjung Morawa, Deli Serdang, Sumatra Utara, sempat memicu ketidakharmonisan kampung antar dua agama berbeda.

Proses dialog yang dilakukan di dunia nyata sudah menuju ukhuwah dan solutif. Tapi info sesat di medsos justru kembali memicu kerusuhan massal. Hal serupa juga terjadi di beberapa kota di Indonesia. ”Provokasi cuitan warga medsos malah memantik ketenteraman toleransi yang sudah terjaga di dunia nyata. Ini perlu dikendalikan dan dirawat serius,” papar Edy saat berbicara dalam webinar literasi digital gelaran Kementerian Kominfo untuk masyarakat Kabupaten Tegal, 29 Juni lalu.

Karena dianggap merisaukan situasi sosial dalam masyarakat saat ini, pemerintah melalui Kementerian Agama merasa perlu membuat survei Indeks Toleransi dan Demokrasi di Masyarakat sebagai salah satu cara mengukur dampak aktivitas bermedia sosial dewasa ini. Kementerian Agama membuat survei Indeks Kota dan Kabupaten dengan Indeks Tolerasi untuk mengukur tingkat tolerasi yang baik se-Indonesia.

”Tentu, yang dijadikan patokan dalam indeks adalah sejauh mana pemerintah kota/kabupaten dan provinsi membuat regulasi dalam menata toleransi dan kehidupan demokrasi di sana. Bagaimana menjalankannya dan bagaimana respons masyarakat di wilayah tersebut,” rinci Edy.

Memang, sejak 2018, indeks toleransi masih bagus dengan rerata 7,35. Tahun 2019 naik 73,95 dan tahun 2020 masih di atas 7. Stabil. Untuk tahun 2020, provinsi yang paling toleran malah Papua Barat, dengan indeks nilai 80 dan terendah justru Aceh dengan poin 60. Sementara untuk kota/kabupaten, ranking satu Salatiga disusul Singkawang dan Manado sebagai kota paling toleran. ”Tidak disebut kota paling buruknya dalam hal toleransi, tapi tetap masih terjaga toleransinya,” papar Edy Budiarso dalam diskusi bertopik ”Media Sosial sebagai Sarana Meningkatkan Toleransi dan Demokrasi”, yang digelar daring dengan ratusan peserta lintas generasi dan profesi.

Edy Budiarso tampil dipandu moderator Fikri Hadil, juga ditemani pembahas topik lainnya: Ragil Triatmojo (Blogger dan SEU Specialist), M. Sekhun Ichrom (pemimpin umum Harian Radar Tegal), Yoshe Angela (fasilitator dari Kaizen Room), dan Poppy Sovia, aktris yang tampil sebagai key opinion leader.

Sekhun Ichrom mengatakan, yang penting dilakukan ke depan adalah menjaga agar iklim di dunia maya tetap stabil dan terjaga kesejukannya meski berjuta postingan berseliweran. Interaksi sosial warga dunia maya pun tetap berjalan untuk menciptakan kesejukan di media sosial.

Menurut Sekhum, di Tegal para kiai dan masyarakat muslim terbiasa bertabayun, menjelaskan duduk persoalan kalau ada informasi yang salah tafsir. Mestinya, begitu juga dalam dunia medsos. Biasakan kita untuk saling bertabayun kalau mendengar dan menerima informasi di dunia maya yang dirasa meragukan dan dikhawatirkan memicu keresahan masyarakat.

”Dengan tabayun, maka segala kesesatan informasi bisa disejukkan dan nyaman buat semua warga medsos, baik di Tegal maupun seluruh Indonesia. Tidak gampang terpicu emosi dan amarahnya oleh info bohong yang menyesatkan,” pesan Sekhun Ichrom.

Apalagi, lanjut Sekhun, update situasi di Jawa Tengah pada akhir Juni 2021, dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah sudah 25 kab/kota yang terpapar zona merah, sehingga Gubernur Ganjar Pranowo mengharuskan warga mengurangi kerumunan dan bekerja dari rumah (work from home). ”Budaya tabayun di medsos menjadi semakin diperlukan dan ditradisikan di dalam pergaulan digital lintas warga, karena kesejukan di dunia maya tentu akan tercermin dalam dunia nyata,” kata Sekhun.

”Dan, kalau kesejukan bisa dipertahankan, semoga suasana tentram yang tercipta akan menambah imun warga dan membuat pandemi cepat berlalu dari Tegal dan Indonesia,” pungkas Sekhun. (*)




Tinggalkan Komentar

Terbaru Hari Ini

Muktamar Nasional ke-10, KH Mukhlisin Muzarie Kembali Terpilih Pimpin Rifaiyah

Muktamar Nasional ke-10, KH Mukhlisin Muzarie Kembali Terpilih Pimpin Rifaiyah

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
Gondol 13 Medali Emas, 2 Atlet Jepara Dinobatkan sebagai Perenang Terbaik

Gondol 13 Medali Emas, 2 Atlet Jepara Dinobatkan sebagai Perenang Terbaik

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Olahraga
Penuhi Target, 6 Atlet Gabdika Berhasil Persembahkan 1 Emas

Penuhi Target, 6 Atlet Gabdika Berhasil Persembahkan 1 Emas

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng   Olahraga
66 Pejabat Administrator dan Pengawas Dilantik Pj Bupati Batang

66 Pejabat Administrator dan Pengawas Dilantik Pj Bupati Batang

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng   Pemerintahan
Penjabat Bupati Batang Resmikan Gedung Jash Annur

Penjabat Bupati Batang Resmikan Gedung Jash Annur

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
Enam Atlet Diberangkatkan Ikuti Kejuaraan Piala Dansat Bravo 90 Kopasgat TNI AU

Enam Atlet Diberangkatkan Ikuti Kejuaraan Piala Dansat Bravo 90 Kopasgat TNI AU

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng   Olahraga
Dua Kali Angkat Kepala Sekolah jadi Kepala Dinas, Lelang Jabatan Ganjar jadi Rujukan

Dua Kali Angkat Kepala Sekolah jadi Kepala Dinas, Lelang Jabatan Ganjar jadi Rujukan

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Pemerintahan
Pembangunan Gedung Dakwah Rifaiyah Tersendat, Zulkifli Hasan Gelontorkan Rp250 Juta

Pembangunan Gedung Dakwah Rifaiyah Tersendat, Zulkifli Hasan Gelontorkan Rp250 Juta

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
Nonton Sheila on 7 di Pestapora, Ganjar Ketemu Kaesang

Nonton Sheila on 7 di Pestapora, Ganjar Ketemu Kaesang

Hiburan   Info Jateng   Laporan Khusus
Aktif Wujudkan Kamseltibcarlantas, Kapolres Berikan Reward 7 Perusahaan di Jepara

Aktif Wujudkan Kamseltibcarlantas, Kapolres Berikan Reward 7 Perusahaan di Jepara

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Hadiri Khotmil Qur’an dan Haul KH. Abdul Wahab Pandes, Ini Pesan Bupati Kendal

Hadiri Khotmil Qur’an dan Haul KH. Abdul Wahab Pandes, Ini Pesan Bupati Kendal

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Ganjar Tekankan Pentingnya Regulasi Bagi Pelaku UMKM

Ganjar Tekankan Pentingnya Regulasi Bagi Pelaku UMKM

Ekonomi   Info Jateng   Laporan Khusus
Ganjar Timba Ilmu ke Tokoh Lintas Agama Tangerang, Sepakat Membangun Bangsa Bersama

Ganjar Timba Ilmu ke Tokoh Lintas Agama Tangerang, Sepakat Membangun Bangsa Bersama

Info Jateng   Sudut Pandang
Momen Ganjar Pangkas Rambut di Asgar, Tukang Cukur Legendaris Asal Garut

Momen Ganjar Pangkas Rambut di Asgar, Tukang Cukur Legendaris Asal Garut

Info Jateng   Laporan Khusus
Pengamat Kebijakan Publik UGM: LaporGub, Efektif Atasi Keluhan Masyarakat

Pengamat Kebijakan Publik UGM: LaporGub, Efektif Atasi Keluhan Masyarakat

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Sudut Pandang
Nonton Wayang Bareng, Ganjar Ajak Warga Jakarta Jaga Kerukunan

Nonton Wayang Bareng, Ganjar Ajak Warga Jakarta Jaga Kerukunan

Hiburan   Info Jateng   Laporan Khusus
Terinspirasi Surya Sahetapy, Ganjar Ingin Bahasa Isyarat Masuk Materi Belajar Sekolah

Terinspirasi Surya Sahetapy, Ganjar Ingin Bahasa Isyarat Masuk Materi Belajar Sekolah

Info Jateng   Laporan Khusus   Sosok Inspiratif
Kiai dan Santri Pasuruan Titipkan Harapan Besar kepada Ganjar

Kiai dan Santri Pasuruan Titipkan Harapan Besar kepada Ganjar

Info Jateng   Laporan Khusus   Sudut Pandang
Jawaban Cerdas Alam Ganjar saat Ditanya Arti Kekuasaan

Jawaban Cerdas Alam Ganjar saat Ditanya Arti Kekuasaan

Info Jateng   Laporan Khusus   Sudut Pandang
Adik Mahfud MD Sebut Ganjar Berpengalaman Bereskan Persoalan Rakyat

Adik Mahfud MD Sebut Ganjar Berpengalaman Bereskan Persoalan Rakyat

Info Jateng   Laporan Khusus
Close Ads X