SOLO-Seorang warga Tan Le Hok atau Afuk-sapaan akrabnya-mengembalikan KTP dan STNK yang ditemukannya. Dengan mengayuh sepeda ontel dari Solo sampai Pasuruan untuk mengembalikan barang yang bukan menjadi haknya itu.
Kisah inspiratifnya ternyata menjadi perhatian publik. Bahkan Palang Merah Indonesia (PMI) Solo mengapresiasi apa yang dilakukan Afuk. Dengan memberikannya hadiah berupa sepeda gunung, sebuah ponsel hingga buka tabungan yang berisi Rp 500 ribu.
Ketua PMI Solo mengatakan, mendengar kisah inspiratif Afuk tersebut di media sosial.
“Keikhlasan dan kejujuean pak Afuk menginspirasi kita, apalagi di PMI keikhlasan ini sangat dibutuhkan. Menjadi virus kebaikan di PMI, mintra maupun donatur,” katanya.
Lebih lanjut ia berharap agar keihkasan yang dilakukan Afuk dapat memotivasi siapapun di segala bidang bahkan wakil rakyat. Para pengambil kebijakan apabila dilakukan dengan penuh keihlasan akan menjadikan Indonesia luar biasa.
Sementara Tan Le Hok mengungkapkan rasa terimakasihnya. Dirinya merasa apa yang dilakukan adalah terdorong menolong sesama, tidak ada keinginan lainnya.
“Saya tak mau menambah atau mengurangi apa telah saya lakukan. Kalau ada orang membutuhkan akan saya beri pertolongan. Kalau saya menemukan barang akan saya kembalikan pada pemiliknya,” katanya.
Cerita Afuk Ngontel dari Solo je Pasuruan
Sebagaimana diberitakan warga Purwopuran Purwodiningratan Solo Jawa tengah melalui kisahnya yany viral di media sosial berkat perjuangannya mengembalikan KTP dan STNK dengan bersepeda ontel.
Berawal dari usai kepulangannya dari Yogyakarta menuju Solo saat melintas di Kartosuro dirinya melihat benda jatuh berupa kertas.
Setelah diambil ternyata sebuah STNK. Ia kemudian berpikir pasti ada benda lainnya di sekitar area yang jatuh tersebut. Afuk kemudian menemukan KTP dan semua stiker yang bertuliskan Bang Benk.
Afuk memutuskan untuk mengembalikan KTP dan STNK tersebut langsung dengan bersepeda ontel. Untuk menghindari halangan selama di jalan ia memutuskan untuk menjual handphonenya seharga 650 ribu untuk menservis sepeda ontelnya. Selebihnya ia gunakan untuk modal selama diperjalanan.
Afuk berangkat dari solo pagi hari hingga sampai ditujuan malam hari. Ia mengaku melewati sekitar sembilan kota hingga sampai pasuruan.
Misinya berhasil dengan bertemu dengan mengembalikan temuannya tersebut. Meski akan diantar pulang dan diberi ongkos oleh pemiliknya namun afuk memilik menolak dan kembali pulang ke solo.(redaksi)