SEMARANG – Peristiwa demonstrasi di Magelang yang berakhir ricuh disesalkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Selain itu, dalam demonstrasi tersebut, kontribusi pelajar dilibatkan.
Hal itu disampaikan Ganjar usai diundang Forum Kerjasama ke-12 , di Hotel Po Kota Semarang, Senin (30/9/2019). Ganjar meminta agar Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) segera menerima
“Peragaan yang melibatkan pelajar terjadi di sejumlah tempat. Ayo KPAI turun tangan dong, bareng-bareng sama saya, ”kata Ganjar.
Gubernur mengatakan sudah berbicara dengan seluruh Kepala SMA / SMK / SLB se-Jateng untuk membicarakan murid-muridnya. Dia meminta seluruh kepala sekolah mengeluarkan siswanya ikut berdemonstrasi.
“Saya minta Kepsek untuk sementara waktu, memutus orang tua siswa, agar semuanya ikut serta mengendalikan,” imbuh orang nomor satu di Jateng ini.
Tambah, para pelajar tidak ikut turun ke jalan untuk melakukan aksi demonstrasi. Mereka belajar fokus belajar di sekolah.
“Kemarin kan banyak yang tidak tahu itu demo apa, terima kasih mereka sebenarnya. Saya Minta Pelajar ndak usah turun-, belajar Saja di sekolah. Demo yang biar mahasiswa saja, mereka sudah cukup umur dan punya suara. Jika pelajar masih anak-anak, jangan. Belajar saja, apalagi kemarin habis UTS (ujian tengah semester) kan, ”tegs Ganjar.
Gubernur juga menyesalkan aksi demonstrasi yang ricuh di Magelang. Dia mengecam keras pihak-pihak yang mengundang undangan untuk para pelajar untuk ikut aksi demonstrasi.
“Di Magelang itu kan mereka diundang untuk turun ke jalan, setelah ikut aksi kemudian terjadi tawuran. Yang jahat itu yang diundang. Saya samapaikan dengan keras ini, ”sorotnya.
Ganjar sukses, ada skeneario yang memang diciptakan untuk menggantikan kericuhan.
“Jangan jahat-jahatlah sama anak bangsa,” tambahnya.
Sekadar diketahui, demonstrasi yang dilakukan pelajar terjadi di sejumlah tempat. Selain di Jakarta, demo aksi dengan peserta pelajar juga terjadi di Magelang, Jawa Tengah pada Kamis (26/9/9/2019) lalu.(redaksi)