Konservatifme dan Intoleransi Cikal Bakal Radikalisme

infojateng.id - 21 September 2021
Konservatifme dan Intoleransi Cikal Bakal Radikalisme
Ilustrasi radikalisme/istimewa - (infojateng.id)
Penulis
|
Editor

SLEMAN – Dalam konteks Kementerian Agama, istilah radikalisme lebih dikenal sebagai pandangan ekstrem. Jika digambarkan dengan sebuah sumbu, garis di tengah adalah moderat, sementara yang ada di sebelah kanan mengarah ke liberal (ekstrem kanan). Adapun yang sebelah kiri sumbu akan mengarah ke konservatif, intoleran, radikal, ekstrem, hingga terorisme (ekstrem kiri).

”Jika ekstrem kanan bercorak liberal dan anti teks, maka ekstrem kiri adalah pandangan yang ingin mempertahankan nilai lama (konservatif, tekstualis),” ujar staf pengajar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Waryani Fajar Riyanto saat menjadi pembicara pada webinar literasi digital bertema ”Antisipasi Radikalisme Digital” yang digelar Kementerian Kominfo untuk masyarakat Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (20/9/2021).

Menurut Fajar, konservatifme dan intoleransi yang dibiarkan akan melahirkan radikalisme dan ekstremisme hingga berujung pada terorisme. Untuk itulah, ada gerakan moderasi beragama yang dimaksudkan untuk membawa masing-masing, baik yang berada di kiri maupun di kanan, kembali ke tengah-tengah.

Kondisi intoleransi di Indonesia, lanjut Fajar, dinilai sudah cukup mengkhawatirkan. Hal itu terbukti dari survei tentang kondisi intoleransi yang pernah dilakukan kepada 145 ahli dari 11 provinsi di Indonesia yang menempatkan radikalisme (84,20 persen) di urutan ketiga setelah penyebaran ujaran kebencian (90,40 persen) dan berita bohong (92,40 persen).

”Upaya penyelesaian persoalan radikalisme dilakukan lantaran ada indikasi kuat paham tersebut sudah mulai merasuki anak-anak muda yang duduk di bangku sekolah lanjutan atas maupun mahasiswa. Radikalisme tidak lagi bersembunyi, tapi sudah disampaikan secara terbuka, misalnya demo dukungan khilafah oleh mahasiswa beberapa waktu lalu,” jelas Fajar.

Fajar Riyanto menyebut ada enam indikasi radikal menurut Syeikh Yusuf Qardhawi, yakni: mengklaim kebenaran tunggal, mengutamakan ibadah secara penampilan dan jihadis, menggunakan cara-cara kekerasan, mudah mengkafirkan orang lain (takfiri), tertutup dengan masyarakat (eksklusif), apolitik atau tidak mengikuti kebijakan pemerintah kecuali khilafah.

Radikalisme, masih menurut Fajar, pada level tertentu akan mengarah pada terorisme. Dalam pandangan mereka, Islam adalah sistem agama yang lengkap dan karenanya Indonesia harus diperintah berdasarkan Islam. Sistem politik Indonesia sekarang dianggap sebagai thogut (berhala baru), karenanya harus diganti dengan sistem Islam.

”Karena agama dianggap sebagai ideologi, maka mereka mengusulkan bahwa agama menjadi salah satu cara penyelesaiannya. Kalangan teroris menjadikan pandangan ini sebagai ideologi yang harus mereka perjuangkan,” jelas Fajar.

Bahaya radikalisme juga perlu diwaspadai lantaran mereka menggunakan strategi pendekatan personal, forum diskusi, media publikasi (poster, tabloid), dan media internet untuk menyebarkan paham ideologinya. Adapun isu yang diangkat biasanya masalah ketidakadilan, perubahan ekonomi, ancaman internasional, hingga isu agama.

Berikutnya, Ketua Yayasan Desantara M. Nurkhoiron mengatakan, sesungguhnya radikalisme sudah dikenal jauh sebelum munculnya new media (media digital). Namun radikalisme makin berkembang pesat ketika media digital yang bersifat konvergen sudah banyak digunakan untuk kampanye penyebaran faham dan ideologi radikal.

”Teknologi digital dengan media sosialnya mampu menjangkau kalangan lebih luas dan murah, sehingga peluang untuk membangun jejaring makin terbuka. Di samping itu berbagai platform juga memberi kemudahan untuk menciptakan media baru yang sangat berguna untuk berkampanye,” ujar Nurkhoiron.

Nurkhoiron juga menyebut hasil survei nasional BNPT tahun ini yang menyatakan 85 persen generasi milenial rentan terpapar radikalisme. Salah satu penyebab kerentanan milenial, ialah banyaknya milenial yang menggunakan media digital. Padahal media digital telah banyak dimanfaatkan menjadi intrumen radikalisasi digital. Selain itu, media digital membantu memfasilitasi radikalisasi karena mampu menjangkau orang-orang yang selama ini susah dijangkau.

”Media digital juga membuka kesempatan meradikalisasi orang-orang dengan jangkauan yang lebih luas, menggemakan para pelaku, mengakselerasi proses radikalisasi, memudahkan radikalisasi terjadi tanpa kontak fisik, meningkatkan kesempatan bagi swa-radikalisasi,” urai Nurkhoiron.

Dipandu moderator Nadia Intan, webinar kali ini juga menghadirkan narasumber Septa Dinata (peneliti Paramadina Public Policy), Sangaji (Kasi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kantor Kemenag Kabupaten Sleman), dan Bella Ashari selaku key opinion leader. (*)




Tinggalkan Komentar

Terbaru Hari Ini

Polda Jateng Lepas Kepulangan 300 Personel BKO Korps Brimob Polri

Polda Jateng Lepas Kepulangan 300 Personel BKO Korps Brimob Polri

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Pemilu
Pemkab Kendal Lakukan Rekrutmen Eks Karyawan PT Master Kidz Indonesia

Pemkab Kendal Lakukan Rekrutmen Eks Karyawan PT Master Kidz Indonesia

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Pemkab Pemalang dan Purbalingga Sepakati Batas Daerah

Pemkab Pemalang dan Purbalingga Sepakati Batas Daerah

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng   Pemerintahan
Kejari Klaten Musnahkan Ribuan Botol Miras

Kejari Klaten Musnahkan Ribuan Botol Miras

Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng
DKPP Jepara Salurkan Subsidi Pangan kepada Warga

DKPP Jepara Salurkan Subsidi Pangan kepada Warga

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Kejari Cilacap Lakukan Pemusnahan Barang Bukti

Kejari Cilacap Lakukan Pemusnahan Barang Bukti

Eks Karesidenan Banyumas   Info Jateng
TNI Polri Bersama Relawan Perbaiki Tanggul Desa Kragilan

TNI Polri Bersama Relawan Perbaiki Tanggul Desa Kragilan

Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng
Porprov Korpri Jateng 2024, Jepara Boyong Satu Emas dan Empat Perunggu

Porprov Korpri Jateng 2024, Jepara Boyong Satu Emas dan Empat Perunggu

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Bukukan Prestasi Peduli HAM Tingkat Nasional, Batang Raih Penghargaan Ke-8 Kali

Bukukan Prestasi Peduli HAM Tingkat Nasional, Batang Raih Penghargaan Ke-8 Kali

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng   Pemerintahan   Pendidikan
Pemkab Rembang Pembina Terbaik Keamanan Pangan Olahan Siap Saji

Pemkab Rembang Pembina Terbaik Keamanan Pangan Olahan Siap Saji

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Kesehatan   Laporan Khusus
RSUD dr R Soetrasno Rembang Raih Penghargaan WBK dari Menpan RB

RSUD dr R Soetrasno Rembang Raih Penghargaan WBK dari Menpan RB

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Laporan Khusus   Pemerintahan
Poliklinik Terpadu RSBW Klaten Siap Layanani Masyarakat

Poliklinik Terpadu RSBW Klaten Siap Layanani Masyarakat

Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng   Kesehatan
Bawaslu Jepara Raih Penghargaan Bawaslu Kabupaten/ Kota Teraktif Pengawasan Konten Internet

Bawaslu Jepara Raih Penghargaan Bawaslu Kabupaten/ Kota Teraktif Pengawasan Konten Internet

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Pemilu
Pemkab Magelang Sosialisasi Kesehatan Reproduksi untuk Penyandang Tuli

Pemkab Magelang Sosialisasi Kesehatan Reproduksi untuk Penyandang Tuli

Eks Karesidenan Kedu   Info Jateng   Kesehatan
Forum SDI Kabupaten Magelang Diharap Hasilkan Data Prioritas 2025

Forum SDI Kabupaten Magelang Diharap Hasilkan Data Prioritas 2025

Eks Karesidenan Kedu   Info Jateng   Pemerintahan
Komisi B DPRD Kudus Ingin Proyek SIHT Rampung Tahun Depan, Beroperasi 2026

Komisi B DPRD Kudus Ingin Proyek SIHT Rampung Tahun Depan, Beroperasi 2026

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Pasca Putusan MKD, Haryanto Diminta Mundur dari IPHI dan PMI Pati

Pasca Putusan MKD, Haryanto Diminta Mundur dari IPHI dan PMI Pati

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Laporan Khusus
Disperakim Jateng Luncurkan Buku “Sejuta Rumah untuk Sejuta Cerita”

Disperakim Jateng Luncurkan Buku “Sejuta Rumah untuk Sejuta Cerita”

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Polres Jepara Lepas Belasan Atlet Karate Inkanas Menuju Kejurnas Piala Kapolri Cup 2024

Polres Jepara Lepas Belasan Atlet Karate Inkanas Menuju Kejurnas Piala Kapolri Cup 2024

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Olahraga
Pemuda Desa Siap Jadi Penggerak Pembangunan Melaui Seminar Kepemudaan

Pemuda Desa Siap Jadi Penggerak Pembangunan Melaui Seminar Kepemudaan

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Potensi Desa
Close Ads X