MAGELANG –Staf Pengajar Departemen Ilmu Komunikasi Fisipol Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Nyarwi Ahmad Ph.D mengungkapkan kompetensi digital bagi pelajar atau siswa bukan hal sepele. Hal ini menimbang berbagai tantangan dan peluang juga ancaman yang harus mereka hadapi di masa datang. Kompetensi digital yang dimaksud tak lain digital safety, digital culture, digital skill dan digital ethics.
“Para siswa itu merupakan calon pemimpin bangsa di masa datang, mereka yang akan menghadapi digital revolution atau perubahan digital society, masa dari homo sapiens menjadi homo digitalis,” ujar Nyarwi saat menjadi pembicara webinar literasi digital bertema “Adaptasi Empat Pilar Literasi Digital Untuk Siswa” yang digelar Kementerian Kominfo untuk masyarakat Kabupaten Magelang Jawa, Tengah, Selasa (21/9/2021).
Dalam webinar yang diikuti ratusan peserta itu, Nyarwi menyebut kompetensi digital dalam penggunaan platform digital untuk pengembangan diri siswa tak semata melancarkan mereka dalam pergaulan sosial kemasyarakatan.
“Tapi juga untuk pengembangan diri siswa sebagai individu pembelajar di bidang keilmuan atau keahlian untuk penguasaan materi-materi pelajaran dalam proses dan sistem pembelajaran yang tak bisa ditebak di masa datang,” tegas Nyarwi.
Nyarwi menuturkan, kemampuan siswa dalam mengetahui, memahami dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak perlu diimbangi kemampuannya membiasakan membangun nilai kebangsaan berdasar Pancasila Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari.
“Siswa juga perlu memiliki kemampuan menyesuaikan diri dalam tata kelola etika digital atau netiket di samping sadar soal keamanan digital yang terus berkembang,” imbuh Nyarwi.
Nyarwi menambahkan, ada waktunya siswa terjun dan berpartisipasi dalam media sosial maupun kegiatan komunikasi daring lainnya dengan berbagi informasi yang baik dan etis. “Biasakan siswa juga berkolaborasi dengan pihak lain untuk berinisiatif dan mendistribusikan informasi yang jujur, akurat, dan etis,” tutupnya.
Narasumber lain webinar ini, Kasi Kependidikan Kemenag Jateng Siti Mutmainah mengungkapkan bahwa dampak transformasi digital memicu perkembangan inovasi, akselerasi, dan efisiensi bermacam proses yang selama ini telah memakan banyak waktu dan biaya.”Transformasi digital akan mengubah segala sesuatu secara dasar dapat berdampak baik dan buruk bagi siswa Madrasah,” ujar Siti.
Menurut Siti, dampak transformasi digital memungkinkan adanya trasnparansi berbagai hal yang dibarengi prinsip-prinsip keterbukaan atau inklusivitas. “Semua orang bisa berkontribusi dan kolaborasi dalam masa transformasi ini sesuai minat dan kemampuannya,” katanya.
Lebih lanjut, Siti mengungkapkan, dampak positif media digital bagi dunia pendidikan dapat digunakan sebagai sarana proses belajar mengajar. Seperti saat ini di saat pembelajaran jarak jauh mendapatkan berbagai ilmu pengetahuan teknologi dan keterampilan sumber belajar, sekaligus makin memperluas jaringan pertemanan siswa dalam membangun komunitas dan konektivitas persahabatan.
“Konektivitas dalam berbagai kehidupan kini tidak dibatasi oleh wilayah, ruang, waktu, suku, agama, ras, serta menjaga kekeluargaan dan silaturahmi,” imbuh Siti.
Webinar ini juga menghadirkan narasumber Bambang Barata Aji (Ketua Yayasan Dalang Nawan Banyumas), Sofia Nur (Kepala Kankemenag Magelang), serta dimoderatori Bobby Aulia juga Sherin Taria selaku key opinion leader. (*)