Benteng Kokoh Wawasan Kebudayaan: Kreativitas dan Seni Budaya di Ruang Digital

infojateng.id - 21 September 2021
Benteng Kokoh Wawasan Kebudayaan: Kreativitas dan Seni Budaya di Ruang Digital
Foto kemlu.go.id - (infojateng.id)
Penulis
|
Editor

SEMARANG – Indonesia terlahir sebagai negara majemuk yang kaya ragam kebudayaan. Hal itu didukung dengan peta geografis sebagai negara kepulauan dengan 16 ribu lebih pulau, juga memiliki 1.331 suku bangsa dengan 716 bahasa daerah. Diperkuat dengan perekat Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika menjadikan perbedaan dan keragaman budaya Indonesia justru memperkokoh bangsa hingga kini.

”Kini, dengan lahirnya digitality dalam budaya bangsa, hal itu bisa menjadi mark of culture, penanda budaya. Dengan begitu, ketahanan budaya bisa dijaga dengan kuatnya keberagaman budaya. Karena dengan digitality budaya, kita punya dokumen digital yang kuat. Kita makin bangga mengenalkan budaya kita ke dunia global dan memasarkan produk batik – yang jelas penanda budayanya – misalnya, sebagai karya adiluhung Indonesia, tradisi yang diakui Unesco,” ujar M. Yunus Anies, dosen Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Solo, saat mengawali bahasan dalam webinar literasi digital yang digelar Kementerian Kominfo untuk masyarakat Kota Semarang, 1 Juli 2021.

Memang, justru di era disrupsi sebagai dampak digitality di bidang kebudayaan, cukup banyak perubahan sikap kaum milenial yang kurang suka dan tidak mau menonton beragam karya budaya tradisi khas Indonesia. ”Tapi ini justru menjadi tantangan bagi generasi baby boomer dan milenia untuk mau berkolaborasi, berkreasi, berinovasi, membuat gelaran karya modern seni batik di inovasi yang lebih menarik desain dan gambar coraknya sesuai selera zaman,” kata Yunus.

Selain itu, lanjut Yunus, buatkan juga aneka tari tradisional yang dipoles dengan tarian modern sehingga asyik dan makin menarik ditonton oleh semua lapis usia. Lantas, karya batik, gelaran seni tari atau pertunjukan tradisi itu didokumentasikan secara digital. Kemudian di-share ke berbagai media sosial agar membanjiri medsos dengan kreativitas karya budaya yang makin memperkaya dan memperkokoh wawasan, serta menjadi benteng ketahanan budaya Indonesia,” saran Yunus.

Yunus Anies memaparkan materi diskusi bertema ”Wawasan Kebudayaan dalam Transformasi Digital” dipandu moderator Dannys Citra bersama tiga pembicara lain, yakni: Wulan Tri Astuti (dosen Fakultas Ilmu Budaya – UGM), Amni Zarkazy Rahman (dosen FISIP Undip Semarang), dan Ali Formen Yudha (dosen UNNES Semarang), serta Aprilia Ariesta, kreator konten yang tampil sebagai key opinion leader.

Melanjutkan diskusi, Ali Formen mengatakan, dalam merespons dinamika dunia digital saat ini, seniman dan budayawan memang mesti belajar cepat agar bisa mengejar rapid change. ”Perubahan cepat, karena kita semua di semua lini kehidupan berbangsa, termasuk seniman dan budayawan, mesti tanggap dan tangguh menghadapi era disrupsi. Digitalkan karyamu atau karyamu bakal ditinggal zaman,” kata Ali.

Sementara, Wulan Tri Astuti menimpali, ada hal lain yang juga membutuhkan solusi dan perhatian serius, yakni peran bahasa daerah yang makin terkikis dalam laju digitalisasi. Banyak orangtua yang lebih bangga mengajarkan bahasa Indonesia dan mengenyampingkan bahasa daerah. Akibatnya, seperti dicatat Depdikbud, ada 11 bahasa daerah yang mengalami kepunahan alias dying language karena tiadanya penutur atau penerus tutur.

”Padahal, di kampung saya di Sleman, saya malah jadi dapat privilege jatah sate ayam laris buatan orang Madura yang buka warung dekat rumah saya. Gara-garanya sepele. Saat beli, saya mengucap sekalimat ’matur sakelangkong, Cak’ (terima kasih dalam bahasa Madura). Nah, hal itu membuat mereka diuwongke dan mengingat saya sebagai pelanggan khusus di hati mereka,” tutur Wulan.

Sebaliknya, suatu saat ada tetangga baru dari suku luar Jawa yang tak bisa berbahasa Jawa. Dia berulang buang sampah nebeng di tong sampah Wulan. ”Saya tegur dalam bahasa Jawa, ’Ojo dibuang kono, Mas’, jangan buang di situ. Tentu tidak paham. Baru dia berhenti setelah saya tegur dalam bahasa Indonesia. Di sini penggunaan dan penguasaan bahasa daerah tetap diperlukan. Begitu juga kalau kita berinteraksi dan berkomunikasi dengan banyak warga internet yang berasal dari beragam suku bangsa di Indonesia,” cerita Wulan.

Jadi? ”Menggunakan bahasa daerah saat berinteraksi dengan warga internet dari suatu suku, dengan bahasa daerah yang tepat dan sopan, niscaya akan mempererat silaturahmi dan memperkuat kebhinekaan kita. Itulah cara kita menjaga keindonesiaan di dunia digital. Jadi, mari utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah dan kuasai bahasa asing agar kita terus maju. Berkembang tapi tetap berjiwa dan berkebudayaan Indonesia,” ujar Wulan. (*)




Tinggalkan Komentar

Terbaru Hari Ini

Polda Jateng Lepas Kepulangan 300 Personel BKO Korps Brimob Polri

Polda Jateng Lepas Kepulangan 300 Personel BKO Korps Brimob Polri

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Pemilu
Pemkab Kendal Lakukan Rekrutmen Eks Karyawan PT Master Kidz Indonesia

Pemkab Kendal Lakukan Rekrutmen Eks Karyawan PT Master Kidz Indonesia

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Pemkab Pemalang dan Purbalingga Sepakati Batas Daerah

Pemkab Pemalang dan Purbalingga Sepakati Batas Daerah

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng   Pemerintahan
Kejari Klaten Musnahkan Ribuan Botol Miras

Kejari Klaten Musnahkan Ribuan Botol Miras

Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng
DKPP Jepara Salurkan Subsidi Pangan kepada Warga

DKPP Jepara Salurkan Subsidi Pangan kepada Warga

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Kejari Cilacap Lakukan Pemusnahan Barang Bukti

Kejari Cilacap Lakukan Pemusnahan Barang Bukti

Eks Karesidenan Banyumas   Info Jateng
TNI Polri Bersama Relawan Perbaiki Tanggul Desa Kragilan

TNI Polri Bersama Relawan Perbaiki Tanggul Desa Kragilan

Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng
Porprov Korpri Jateng 2024, Jepara Boyong Satu Emas dan Empat Perunggu

Porprov Korpri Jateng 2024, Jepara Boyong Satu Emas dan Empat Perunggu

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Bukukan Prestasi Peduli HAM Tingkat Nasional, Batang Raih Penghargaan Ke-8 Kali

Bukukan Prestasi Peduli HAM Tingkat Nasional, Batang Raih Penghargaan Ke-8 Kali

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng   Pemerintahan   Pendidikan
Pemkab Rembang Pembina Terbaik Keamanan Pangan Olahan Siap Saji

Pemkab Rembang Pembina Terbaik Keamanan Pangan Olahan Siap Saji

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Kesehatan   Laporan Khusus
RSUD dr R Soetrasno Rembang Raih Penghargaan WBK dari Menpan RB

RSUD dr R Soetrasno Rembang Raih Penghargaan WBK dari Menpan RB

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Laporan Khusus   Pemerintahan
Poliklinik Terpadu RSBW Klaten Siap Layanani Masyarakat

Poliklinik Terpadu RSBW Klaten Siap Layanani Masyarakat

Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng   Kesehatan
Bawaslu Jepara Raih Penghargaan Bawaslu Kabupaten/ Kota Teraktif Pengawasan Konten Internet

Bawaslu Jepara Raih Penghargaan Bawaslu Kabupaten/ Kota Teraktif Pengawasan Konten Internet

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Pemilu
Pemkab Magelang Sosialisasi Kesehatan Reproduksi untuk Penyandang Tuli

Pemkab Magelang Sosialisasi Kesehatan Reproduksi untuk Penyandang Tuli

Eks Karesidenan Kedu   Info Jateng   Kesehatan
Forum SDI Kabupaten Magelang Diharap Hasilkan Data Prioritas 2025

Forum SDI Kabupaten Magelang Diharap Hasilkan Data Prioritas 2025

Eks Karesidenan Kedu   Info Jateng   Pemerintahan
Komisi B DPRD Kudus Ingin Proyek SIHT Rampung Tahun Depan, Beroperasi 2026

Komisi B DPRD Kudus Ingin Proyek SIHT Rampung Tahun Depan, Beroperasi 2026

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Pasca Putusan MKD, Haryanto Diminta Mundur dari IPHI dan PMI Pati

Pasca Putusan MKD, Haryanto Diminta Mundur dari IPHI dan PMI Pati

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Laporan Khusus
Disperakim Jateng Luncurkan Buku “Sejuta Rumah untuk Sejuta Cerita”

Disperakim Jateng Luncurkan Buku “Sejuta Rumah untuk Sejuta Cerita”

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Polres Jepara Lepas Belasan Atlet Karate Inkanas Menuju Kejurnas Piala Kapolri Cup 2024

Polres Jepara Lepas Belasan Atlet Karate Inkanas Menuju Kejurnas Piala Kapolri Cup 2024

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Olahraga
Pemuda Desa Siap Jadi Penggerak Pembangunan Melaui Seminar Kepemudaan

Pemuda Desa Siap Jadi Penggerak Pembangunan Melaui Seminar Kepemudaan

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Potensi Desa
Close Ads X