SEMARANG — Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang menggandeng PT. PLN menggelar peringatan Hari Batik Nasional kemarin. Warga diajak membatik kain sepanjang 100 meter di Kampung Batik Rejomulyo, Kota Semarang.
Kegiatan itu dimulai jam 09.00. Ratusan warga ikut menyemarakkan kegiatan tersebut. Bahkan, ada sejumlah warga mancanegara yang ikut berpartisipasi.
Mereka antusias menggoreskan canting di lembaran kain putih sepanjang 100 meter yang disiapkan panitia. Beberapa dari mereka membeli kain batik dan bahkan sudah ada yang memakai pakaian batik.
Ketua Paguyuban Sekar Kenanga Eko Harianto mengatakan, berterima kasih kepada PT PLN yang membantu paguyubannya dalam melestarikan batik di Kota Semarang. Salah satunya melalui pelatihan dan bantuan yang lain.
“Sejak 2017 kita sudah bekerjasama dengan PT PLN. Kami terus melakukan pengembangn untuk melestarikan batik. Seperti adanya pelatihan dan fasilitas sertifikasi para pembatik agar berkompeten dan berkembang,” katanya.
Ia menjelaskan, sebelum ada pendapingan dari pihak swasta, Kampung Rejomulyo kondisinya kumuh. Bahkan, menurutnya, tidak nyaman untuk disinggahi.
“Namun, berkat bantuan pemerintah, perekonomian di kampung yang dulunya kumuh ini berkembang pesat. Bahkan saat ini menjadi destinasi wisata di Kota Semarang,” jelasnya. (redaksi)