JEPARA — RSUD Kartini, Jepara saat ini tengah mengajukan anggaran sekitar Rp 12 miliar kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara. Hal itu untuk pengadaan alat computerized tomography (CT) Scan. Pasalnya sejak April 2019 alat CT Scan milk RSUD sudah tidak bisa digunakan lagi.
Staf Bagian Umum RSUD Kartini Jepara Karnoto mengatakan, akibat alat itu rusak, cukup banyak pasien yang membutuhkan alat tersebut harus dirujuk ke rumah sakit di Kabuapaten Kudus maupun Kota Semarang. Sehingga dalam penanganan pasien dinilai kurang efektif.
“Rp 12 miliar yang kami ajukan itu belum termasuk sarana penunjang. Sehingga jika ditotal, anggaran yang harus dikeluarkan bisa lebih,” jelasnya kemarin.
Sementra itu, salah satu Anggota DPRD Jepara Nur Hidayat mengatakan, kebutuhan CT scan cukup penting. Sehingga kebutuhan itu menjadi prioritas Pemkab Jepara untuk merealisasikannya.
“Kebutuhan CT scan itu mutlak, karena alat itu merupakan penunjung yang betul-betul dibutuhkan bagi pelayanan RS Kartini di era sekarang,” tutur politisi Nasdem itu.
Lebih lanjut dikatakannya, untuk menunjang kinerja pelayanan rumah sakit tersebut, harus dilakukan efisiensi kegiatan pemkab yang lain. Sehingga kebutuhan anggaran lain bisa diminimalkan atau ditunda agar anggarannya cukup. Selain itu, pendapatan asli daerah (PAD) juga harus dinaikkan.
“Jika perlu kerjasama dengan pihak ketiga, itu juga tidak masalah,” pungkasnya. (redaksi)