WONOSOBO – Pesona media baru di era perkembangan teknologi saat ini berbagai rupa. Banyak dan beragamnya informasi yang beredar sehingga mampu memenuhi rasa ingin tahu publik penggunanya. Media baru juga menyajikan banyak data dalam berbagai kemasan menarik, menyajikan tautan informasi, mudah diakses, tersedia setiap saat dan tidak ada batas ruang dan waktu.
Pendapat tersebut diungkap oleh Praktisi Pendidikan, Meidine Primalia dalam webinar literasi digital dengan tema “Pendidikan Bermutu Untuk Generasi Anak Digital” yang digelar Kementerian Kominfo dan Debindo bagi warga Kabupaten Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, pada Kamis (23/9/2021).
Meidine mengatakan, ragam media baru ini memiliki keuntungan untuk pembelajaran. Seperti membantu siswa dalam mengakses informasi secara efektif dan efisien. Kemudian mendukung pembelajaran di sekolah dan belajar mandiri, serta menciptakan lingkungan belajar yang kreatif.
Namun, di balik keuntungan tersebut media baru juga memiliki ancaman di dunia pendidikan digital, beberapa di antaranya pencurian data pribadi di komunitas pendidikan, kreasi konten tidak sesuai usia, cyberbullying dan ancaman kebocoran pribadi, hingga perkara privasi.
Menurut Meidine, dalam memakai media baru untuk pembalajaran, salah satu syaratnya pengguna harus tangkas berinternet. Arti tangkas dalam hal ini berarti cerdas berinternet, yakni selalu hati-hati dalam berbagi dan berkomunikasi secara bertanggung jawab.
Kemudian tidak mudah tertipu atau mewaspadai modus-modus penipuan oknum pengguna digital yang tak bertanggung jawab. Lalu selalu menjaga rahasia privasi dari publik dan membuat sandi yang tangguh. “Manfaatkan internet untuk hal-hal yang baik dan beranilah berinternet dengan melakukan komunikasi secara terbuka serta berdiskusi,” tuturnya.
Meidine menambahkan, saat belajar di ruang digital, siswa harus mengembangkan cara berpikir kritis dan tidak mudah percaya sebelum melihat bukti. Kemudian meningkatkan pengetahuan terkait data apa yang perlu dilindungi dan bagaimana cara memilih konten.
“Pengguna digital juga harus membudayakan kebiasaan membaca ketika memperoleh suatu informasi atau konten,” pungkas Meidine.
Narasumber lain dalam webinar ini, Ketua Program Studi Magister Administrasi Negara FISIP Untirta Banten, Ipah Ema Jumiati mengatakan teknologi digital bagi pendidikan anak memiliki berbagai manfaat. Salah satunya yakni untuk komunikasi. Melalui teknologi digital, orang tua dapat membangun komunikasi intensif bersama anak dengan memanfaatkan fasilitas perangkat digital, seperti sms, telepon, chatting dan video call, tanpa dibatasi jarak dan waktu.
“Manfaat lainnya juga bisa melatih anak berpikir kritis. Orang tua dapat melatih anak berpikir kritis tentang pelayanan publik dengan memanfaatkan pelaporan online ketika memperoleh suatu informasi atau konten yang diragukan kebenarannya,” ucapnya.
Untuk bisa memanfaatkan dengan baik penggunaan media digital, anak pun harus memiliki kemampuan atau skills digital. Yakni kemampuan individu dalam mengetahui, memahami dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak teknologi informasi dan komunikasi, serta sistem operasi digital.
Dipandu moderator Amel Sannie, webinar kali ini juga menghadirkan narasumber Budi Wulandari (Konselor Psikologi Perempuan dan Anak), Slamet Faizi (Kabid Kurikulum & Kesiswaan Diknas Wonosobo), dan Aktris Michelle Wanda selaku key opinion leader. (*)