TEMANGGUNGÂ – Sebagai perguruan tinggi milik Nahdlatul Ulama, Institut Islam Nahdlatul Ulama (INISNU) Temanggung diharapkan dapat berkonstribusi dalam mengembangkan moderasi beragama.
Harapan tersebut disampaikan Agen Raharjo dari Badan Intelijen Negara (BIN) saat bersilaturahmi dengan pengurus dan pejabat INISNU Temanggung pada Jumat (24/9/2021) di ruang rektorat.
Dalam pertemuan tersebut juga digagas adanya Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan para pimpinan Ormas dan lembaga untuk membahas internalisasi dan implementasi gerakan moderasi di masyarakat terutama di kalangan muda.
“Problematika berkembangnya radikalisme dan di kalangan muda disebabkan karena pemahaman keagamaan yang sempit,” jelas Sekretaris Badan Pelaksana Penyelenggara INISNU H. Mahsun.
Selanjutnya dijelaskan bahwa perlu ada internalisasi nilai moderasi melalui kajian keagamaan di sekolah dan kampus dengan narasumber yang tepat.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Muh Syafi’ di kesempatan itu juga mengharapkan agar BIN menjadi mitra strategis INISNU untuk program kewaspadaan dini.
Hal itu diperkuat lagi dengan keterlibatan dosen dan mahasiswa INISNU dalam pengawalan moderasi beragama dalam penelitian. Selain itu PJs Wakil Rektor I Hamidulloh Ibda juga aktif sebagai Ketua Bidang Media, Hukum dan Humas Forum Komunikasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah yang selalu mengikutsertakan mahasiswa dalam kegiatan kontra narasi dan deradikalisasi. Seperti melalui webinar dan memasukkan perlombaan dalam kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK).
“Kampus kami siap menjadi agen untuk mendesiminasi program cegah tangkal radikalisasi,” katanya.
Pihak BIN dalam kesempatan tersebut juga mengapresiasi kepada INISNU dan KBIHU Babussalam Nu yang ikut mensukseskan vaksinasi yang diselenggarakan oleh BIN dan Pemkab Temanggung. (*).