SEMARANG– Ratusan buruh yang tergabung dalam berbagai organisasi menggelar aksi turun ke jalan kemarin. Lengkap dengan membawa atribut demonstrasi, mereka berorasi menyampaikan aspirasinya di depan Gedung DPRD Jateng Jalan Pahlawan, Kota Semarang.
Beberapa organisasi buruh yang menyampaikan tuntutan itu diantaranya Serikat pekerja nasional (SPN) Jepara, Federasi Serikat Pekerja Metal Idonesian (FSPM), Serikat Pekerja Logam, Federasi Serikat Pekerja Kimia Energi Pertambangan (FSP KEP) Demak, Aliansi Buruh Jepara.
Mereka menyampaikan orasi dengan penjagaan ketat pihak kepolisian. Bahkan, kendaraan pengendali massa seperti water cannon juga disiapkan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Para buruh menuntut empat hal uatama yakni menolak revisi Undang-undang Ketenagakerjaan, revisi PP Nomor 78 tentang Pengupahan, dan menolak kenaikan iuran BPJS Kesehatan. Selain itu, mereka juga menuntut agar kenaikan upah minimun kabupaten (UMK) di Jawa Tengah dan sesuai dengan kebutuhan hidup layak (KHL).
Hingga pukul 13.57, perwakilan peserta aksi diterima oleh perwakilan Komisi E DPRD Jateng, Sekretaris Daerah (Sekda) Jateng Sri Puryono dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans). Sedangkan para peserta aksi bertahan di halaman luar gerbang DPRD Jateng.
Setelah berdiskusi panjang dengan para buruh, Sekda Jateng dan jajaran DPRD mendatangi ratusan peserta aksi di halaman depan DPRD Jateng. Di kerumunan massa itu, Sekda Jateng Sri Puryono mengatakan, beberapa tuntutan buruh yang memang berkaitan dengan pemerintah pusat akan segera disampaikan. Sedangkan terkait penyusuanan peraturan daerah (perda) tentang ketenagakerjaan, pihaknya akan segera mengambil langkah untuk merealisasikannya.
“Untuk tutuntan dan menjadi kewenangan pemerintah pusat, seperti revisi UU Ketenagakerjaan, PP nomor 78 tentang pengupahan dan menolak kenaikan iuran BPJS Kesehatan akan kami segera sampaikan ke pusat. Sedangkan keinginan para buruh untuk segera di Jateng ada ada perda tentang ketenagakerjaan akan segera kami susun,” katanya di depan ratusan demonstran.(redaksi)