BLORA – Pandemi Covid-19 telah membatasi ruang gerak manusia. Akibatnya, terjadi perpindahan ruang, yang semula berada di ruang fisik berpindah ke ruang digital, terutama media sosial. Semakin maraknya penggunaan media sosial di masa pandemi Covid-19 memerlukan kemampuan literasi digital, terlebih jika dikaitkan dengan penanganan pandemi.
“Literasi digital amatlah penting di masa pandemi sekarang. Banyak misinformasi dan hoaks mengenai Covid-19 yang tersebar di media sosial,” ungkap Bupati Blora Arief Rohman.
Pada sesi webinar literasi digital bertajuk ”Peran Literasi Digital dalam Penangan Covid-19” yang digelar Kementerian Kominfo untuk masyarakat Kabupaten Blora, Jawa Tengah, pada Kamis (05/08) itu, Arief Rohman juga berujar bahwa mengedukasi masyarakat dengan informasi yang tepat dapat membantu penangan Covid-19, khususnya di kabupaten Blora.
“Apalagi dengan adanya media sosial, perputaran informasi menjadi sangat cepat dan banyak. Sehingga literasi digital yang mumpuni amat diperlukan,” jelasnya.
Dalam presentasinya, Arief Rohman menyatakan, melawan konten negatif atau konten hoaks bisa dilakukan dengan baik jika literasi digital masyarakat juga baik. Kabupaten Blora melakukan banyak penyaluran informasi valid melalui kanal-kanal resmi kabupaten Blora, seperti website corona.blorakab.go.id dan update poster harian di Instagram, Facebook, dan media sosial lainnya. “Ini semua untuk masyarakat Blora supaya makin cakap menggunakan ruang digital,” jelasnya.
Pada kanal resmi itu pula, pemerintah kabupaten Blora melakukan ajakan kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan, seperti melalui media sosial Instagram. Selain itu, rapat-rapat yang semula menggunakan ruang fisik, dipindahkan ke ruang digital melalui media video conference seperti Zoom Meeting. Selain itu, pihaknya juga melakukan promosi untuk UMKM Blora melalui tanda pagar #umkmblora di Instagram.
“Sektor ekonomi kecil seperti UMKM terkena dampak yang cukup signifikan, sehingga promosi yang masih diperlukan supaya UMKM tetap bisa eksis,” terangnya.
Di samping promosi, Arief Rohman bersama Forkopimda Blora membuat Gerakan Ajakan Membeli Produk Lokal #umkmblora, menghimbau aparatur sipil negara untuk membeli kebutuhan sehari-hari di lingkungan sekitar.
Arief Rohman bersama tim juga menggencarkan sosialisasi vaksin dan saber hoaks, juga doa bersama masyarakat kabupaten Blora secara online.
Narasumber lain, brandpreneur Edy SR memaparkan potensi digital yang dapat dimanfaatkan dalam menghadapi Covid-19. Menurut Edy SR, Indonesia merupakan satu dari sepuluh negara yang percaya bahwa teknologi digital akan membuka peluang baru. “Sebagian besar masyarakat Indonesia memiliki optimisme terhadap dunia digital. Diperlukan literasi digital yang baik sehingga potensi baiknya dapat dioptimalkan untuk menghadapi pandemi,” jelasnya.
Potensi ini ada pada generasi digital yang sebagian besar adalah generasi muda. Pengoptimalan ini jelas diperlukan, dan ada pada generasi muda saat ini. “Aktivitas digital yang didominasi generasi muda harus dimanfaatkan untuk pengoptimalan potensi digital,” ungkapnya.
Durasi masyarakat Indonesia dalam bermedia sosial yang cukup tinggi menurut Edy SR, diperlukan pengarahan kepada lahirnya inisiatif baik, daripada hanya bermain-main saja. “Inisiatif baik itu diperlukan untuk mendukung penanganan pandemi Covid-19,” jelasnya.
Beberapa inisiatif baik dalam penanganan Covid-19 telah dilakukan, seperti Sobat Isoman yang bertujuan memberi dukungan informasi valid dan konseling melalui website dan media sosial. Ada juga Donor Plasma, grup Whatsapp bagi penyintas yang mampu mendonorkan plasma kepada penderita Covid-19, dan Relawan Peti Mati yang ditujukan untuk merespon kelangkaan peti mati.
“Kemampuan esensial untuk mendukung inisiatif baik ada tiga, yaitu verbal, visual dan experience. Ketiganya sangat diperlukan,” ungkapnya.
Dipandu oleh moderator Harry Perdana (Entertainer), webinar ini dihadiri key opinion leader Anda Denayu (Content Creator), narasumber M. Sholahuddin Nur Azmy (CEO pasardesa.id), dan Edi Widayat (Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora. (*)