PEKALONGAN – Pemerintah serius mendorong Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk go digital. Apalagi Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, sudah pasang target pada 2024 jumlah pelaku UMKM yang tergabung ke dalam ekosistem digital hingga 30 juta pelaku. Bagi pelaku UMKM kebijakan itu jelas sangat menguntungkan.
“Go digital memiliki banyak kelebihan. Mindset untuk go digital sangat penting dimiliki oleh UMKM, selalu mencari cara meningkatkan kemampuan untuk sukses berbisnis digital,” ungkap Direktur Utama CV Tripsona Indonesia, Gilang Ramado, ketika menjadi narasumber webinar literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk masyarakat Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Jumat (16/7/2021).
Berdasarkan data Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) per Mei 2021 sudah 13,7 juta pelaku UMKM onboarding di ekosistem digital atau sekitar 21 persen. Pada webinar bertema ”Digitalisasi dalam Mengembangkan Potensi UMKM Daerah” kali ini, Gilang menyampaikan UMKM yang go digital memiliki kemudahan memulai usaha. Selain itu, akses pasar pun bertambah luas. Biaya operasional berkurang.
Sebenarnya tidak sulit bagi pelaku UMKM masuk ekosistem digital, cukup mempersiapkan kemampuan dasar meliputi keahlian memasarkan secara digital, keahlian membaca data, keahlian mencari informasi serta akuntansi sederhana. Baru kemudian upgrade skill, kreatif dan jaringan.
Narasumber lainnya, Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan UMMP, Aslam Fatkhudin, mengatakan dengan digitalisasi UMKM di daerah diyakini mampu mengubah proses bisnis menjadi lebih efisien, produktif dan menguntungkan.
Contoh praktiknya adalah mengunggah data atau informasi ke cloud dan membagikannya ke kolega agar dapat diakses dan dilihat secara bersamaan, lalu dianalisa untuk keperluan bisnis. “Maka sudah saatnya kita bertransformasi ke digitalisasi,” ujarnya.
Digitalisasi adalah proses membuat atau memperbaiki proses bisnis dengan menggunakan teknologi dan data digital. Istilah ini mengacu pada penggunaan teknologi dan data digital untuk meningkatkan bisnis, pendapatan dan menciptakan budaya digital. Dalam praktiknya, data digital dijadikan sebagai pendukung utama seluruh proses tersebut.
Berkembangnya e-commerce, lanjut Aslam, juga memberikan keuntungan bagi UMKM. Penjual bisa berhemat biaya, misalnya tidak memerlukan bangunan fisik toko sebab barang yang dijual hanya perlu dipajang di toko online saja. Selain itu, juga tidak memerlukan banyak karyawan.
Jangkauan pasar lebih luas karena bisa diakses di seluruh dunia. Keuntungan lainnya, bisa menjual barang sesuai kebutuhan, informasi barang yang dijual bisa lebih banyak sehingga pembeli atau konsumen memiliki gambaran mengenai barang yang hendak dibeli.
Sedangkan bagi pembeli e-Commerce juga hemat biaya. Jika barang yang ingin dibeli hanya ada di luar kota, pembeli tidak harus mengeluarkan biaya lebih. Barang bisa langsung diantar ke rumah. Harganya bersaing. Transaksi lebih aman karena dilakukan secara transfer.
Dipandu moderator Zacky Ahmad, webinar kali ini juga menghadirkan narasumber Ahmad Solikhul (Founder blikain.com), Mujiantok (Founder Atsoft Technology) dan Masayu Demi (Host – Content Creator – Entrepreneru) selaku key opinion leader. (*)