SEMARANG – Seorang pelaku usaha apabila memiliki kecakapan literasi digital yang bagus tidak hanya mampu mengoperasikan alat melainkan juga mampu bermedia digital dengan penuh tanggung jawab. Berbekal kemampuan e-market dia punya peluang besar menembus sekat-sekat usaha dagang yang sebelumnya mungkin sulit ditembus dengan cara-cara konvensional.
Inilah yang menggerakkan Entrepreneur, Digital Trainer & Graphologist, Diana Belinda, menyemangati pelaku usaha negeri ini memanfaatkan marketplace untuk mengembangkan usahanya.
“Keuntungan menjadi penjual di marketplace adalah tidak ada batasan geografis dan mendapatkan konsumen baru melalui mesin pencari. Biaya lebih terjangkau dan toko buka sepanjang waktu,” ujarnya saat menjadi narasumber webinar literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk masyarakat Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (16/7/2021).
Sesuai tema webinar yaitu ”Mengembangkan Produk Lokal dengan E-Market”, wanita yang juga DND Culinary Business Owner ini menjelaskan dengan e-market komunikasi bisnis lebih mudah, cukup dilakukan dengan memberikan fitur berlangganan kepada pelanggan. Sedangkan perkembangan bisnis dipantu menggunakan fitur insight.
Kepada peserta webinar, Diana tak ragu-ragu membagikan tips kebanjiran order di marketplace. Pertama, naikkan rating toko dengan teknik jemput bola dan menjual barang unggulan usaha dengan harga yang bersaing.
Kedua, jangan ragu-ragu pasang iklan, gunakan mindset berjualan di pasar dan berjualan di mal. Ketiga, respons cepat kuasai optimasi dasar. Keempat, gambar, judul dan kategori barang harus sesuai.
“Deskripsi barang harus jelas dan menarik. Jelaskan secara detail kelebihan dan aturan pakai produk jika ada. Pahami produk yang Anda jual dengan harga yang masuk akal,” jelasnya.
Narasumber lainnya, Dosen FISIP UNDIP, AP Tri Yuniningsih, menjelaskan Indonesia sebagai negara kepulauan banyak menghasilkan produk yang beragam. Hasil karya anak-anak bangsa itu sebenarnya banyak dilirik kalangan mancanegara.
Dia mencontohkan aneka batik, songket, ulos, kain tenun dan lain sebagainya termasuk barang aksesoris, perhiasan, tas, sepatu. Produk-produk lokal tersebut berkualitas dan sangat layak dijual di e-market.
Itu sebabnya pemerintah tidak berhenti menggaungkan pengembangan produk lokal sebagai bagian dari mencintai produk dalam negeri sekaligus bukti dari bela negara.
Tri Yuniningsih sepakat gerakan kampanye mencintai produksi dalam negeri harus selalu digalakkan tanpa henti dengan menggunakan platform yang ada. Perlu juga menggunakan orang-orang yang punya pengikut banyak seperti politisi, artis, selebritis, tokoh agama, tokoh masyarakat dalam membantu kampanye produk dalam negeri, termasuk melalui e-marketing.
Dipandu moderator Dimas Satria, webinar juga menghadirkan narasumber I Wayan Meryawan (Dosen FEB Universitas Ngurah Rai – IAPA), Al Farid (Pegiat Literasi Komunitas) dan Andi Pratama (Entrepreneur) selaku key opinion leader. (*)