GUNUNG KIDUL – Pembelajaran daring yakni pembelajaran yang dilakukan secara online, menggunakan aplikasi pembelajaran maupun jejaring sosial. Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang dilakukan tanpa melakukan tatap muka, tetapi melalui platform yang telah tersedia.
Hal tersebut dikatakan oleh Dosen FISIP UNDIP, Tri Yuniningsih dalam webinar literasi digital dengan tema “Pendidikan Berbasis Digital: Inovasi Pembelajaran Siswa masa Kini” yang digelar Kementerian Kominfo dan Debindo bagi warga Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada 14 Juli 2021.
Perempuan yang akrab disapa Yuni itu mengatakan, dalam pembelajaran daring segala bentuk materi pelajaran didistribusikan secara online, komunikasi juga dilakukan secara online, dan tes juga dilaksanakan secara online. “Sistem pembelajaran melalui daring ini dibantu dengan beberapa aplikasi, seperti Google Classroom, Google Meet, Edmudo dan Zoom,” katanya.
Adapun tips agar bejalar daring dengan efektif yakni yang pertama komunikasi antar tenaga pengajar dan siswa harus berjalan dengan baik pada saat melakukan video call. Kemudian aktif dalam berdiskusi baik dengan tenaga pengajar atau teman-teman. Lalu, manajemen waktu bagi para siswa sangat penting.
“Jangan lupa untuk tetap bersosialisasi dengan orang lain, termasuk anggota keluarga di rumah, serta teman-teman sekelas di luar sesi video call untuk mengasah kemampuan bersosialisasi,” ujar Yuni.
Menurut Yuni, dalam pemebelajaran daring, ada beberapa kendala seperti, jaringan internet yang lemot, kuota internet terbatas, KBM tidak efektif. “Sistem pembelajaran daring dan luring tentu tidak seefektif pembelajaran di sekolah. Solusinya, bantuan pemerintah dan sekolah,” tuturnya.
Yuni menegaskan, sistem daring dan luring ini menuntut guru untuk kreatif dalam mendidik peserta didik. Untuk itu, perlu adanya penguatan karakter individu melalui pembelajaran digital.
Pendidikan karakter turut memberikan andil yang kuat dalam penanaman nilai-nilai nasionalisme pada anak-anak, dengan penanaman semangat kebangsaan dan pemahaman akan kebhinekaan digiatkan di sekolah.
“Transformasi digital yang semakin maju dan canggih memang mempunyai banyak manfaat untuk perkembangan di berbagai aspek kehidupan. Khususnya di dunia pendidikan melalui teknologi digital,” ujarnya.
Narasumber lainnya, Co-Founder Localin, Fakhriy Dinansyah mengatakan pendidikan digital harus dilihat sebagai kekuatan dan peluang. Menurut beberapa penelitian, di masa depan pendidikan digital atau online akan semakin diminati karena fleksibilitasnya.
“Konektivitas internet di Indonesia semakin luas dan cepat. Pendidikan online memberikan aksesibilitas lebih kepada difabel, inklusivitas bisa lebih mudah tercapai. Kemudian, pendidikan berkualitas tinggi lebih mudah dijangkau oleh berbagai kalangan dengan beragam latar belakang,” ucapnya.
Dipandu moderator Nabila Nadjib, webinar kali ini juga menghadirkan narasumber Wahyudi (Anggota MKKS Kabupaten Gunung Kidul), Aditia Purnomo (Penulis dan Social Media Planner), dan Presenter sekaligus Duta Bahasa DIY, Oka Fahreza selaku key opinion leader. (*)