Brebes – Seiring dengan berkembangnya teknologi digital, permintaan untuk menjadi ruang lebih luas, bukan hanya sekedar ruang interaksi, jadi lebih banyak. Pembelajaran jarak jauh yang memanfaatkan teknologi digital juga jadi salah satunya. Pada sesi webinar Gerakan Nasional Literasi Digital dengan tajuk ‘Tantangan Pembelajaran Di Era Digital’, hari Senin (09/08), untuk masyarakat kabupaten Brebes, Hendri Sucipto memaparkan tentang pentingnya teknologi digital untuk pembelajaran masa kini.
Hendri Sucipto, yang merupakan Dosen UMUS sekaligus Ketua DPC UMKM Brebes, memulai presentasinya dengan melacak jauh ke awal berkembangnya teknologi, pada masa revolusi industri 1.0. “Dari ditemukannya mesin uap, hingga penemuan artificial intelligence, ada fase periode perkembangan yang makin singkat,” ungkapnya.
Dengan perkembangan digital yang makin cepat pula, Hendri Sucipto mengatakan bahwa berbagai macam kebutuhan manusia telah banyak memanfaatkan dukungan dari teknologi digital sebagai sarana interaksi dan transaksi. “Munculnya aplikasi seperti Tokopedia, HealthTap, dan semacamnya merupakan implikasi dari perkembangan teknologi digital,” jelasnya lebih lanjut.
Dalam presentasinya itu, Hendri Sucipto juga mendedahkan beberapa skill industri yang akan berguna di masa depan. Skill-skill itu adalah complex problem solving, social skill, process skill, system skill, dan cognitive ability.
“Permintaan industri atas penguasaan skill-skill itu cukup tinggi, sehingga ini jadi tantangan untuk masyarakat, apakah bisa memenuhinya,” jelasnya.
Lebih lanjut, Hendri Sucipto membeberkan beberapa strategi dalam mengahadapi era digital. Seperti peningkatan investasi pengembangan digital skills, penerapan teknologi baru, dan kolaborasi untuk pendidikan & peningkatan digital skill.
Dalam pengajaran dan pembelajaran abad dua puluh satu, Hendri Sucipto juga menjelaskan tantangan yang dihadapi. “Peserta didik saat ini adalah generasi digital native yang menjadikan teknologi sebagai bagian dari keseharian. Ini merupakan tantangan untuk pendidik dalam mengimbanginya,” ungkapnya.
Hendri Sucipto juga memaparkan arah pemanfaatan teknologi digital oleh pendidik. “Pendidik juga harus bisa memberi fleksibilitas, solusi adaptif, dan menciptakan lingkungan belajar yang aman & nyaman,” ungkapnya.
Narasumber lain, Roby Setiadi, yang merupakan Rektor Universitas Muhadi Setiabudi, memaparkan alasan dan manfaat dalam penggunaan teknologi digital dalam pembelajaran. “Ada kepraktisan, seperti kemungkinan mobilitas yang tinggi. Juga, secara teoritis dapat meningkatkan capaian pembelajaran anak didik,” jelasnya.
Adapun manfaat teknologi digital dalam pembelajaran menurut Roby Setiadi, seperti menghilangkan kendala waktu dan ruang, membawa perubahan peran pendidik dan anak didik, dan mendukung organisasi & manajemen pembelajaran & pendidikan.
Roby Setiadi membahas lebih lanjut mengenai perubahan peran yang terjadi pada pendidik dan anak didik. Pendidik, yang semula penular pengetahuan & pengendali pembelajaran, saat ini menjadi fasilitator. “Begitu pun dengan anak didik, yang semula penerima informasi secara pasif, sekarang menjadi partisipan aktif,” ungkapnya.
Selain itu, ada beberapa tahapan dalam penggunaan teknologi. Roby Setiadi menyebut ada empat tahap, yaitu dimulai dari emerging, applying, infusing, dan transforming.
Dipandu oleh moderator Vania Martadinata (Presenter), webinar ini dihadiri oleh key opinion leader Candra Aditya (Content Creator), narasumber Jota Eko Hapsoro (Founder & CEO Jogjania.com), dan Anggraini Hermana (Praktisi Pendidikan). Webinar ini diadakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk masyarakat kabupaten Brebes dan merupakan ajakan untuk melek literasi digital kepada masyarakat Brebes. (*)