SEMARANG – Kawasan Industri Kendal, Kawasan Industri Brebes dan Borobudur ditetapkan menjadi proyek strategis nasional (PSN) di Jawa Tengah. Melalui program itu itu, diarahkan untuk memeratakan pembangunan daerah, yang berbasis pada pendekatan kerjasama regionalisasi di Jawa Tengah.
Sesuai saran pemerintah pusat, pendekatan Masterplan Percepatan Pembangunan Wilayah Provinsi Jawa Tengah, didasarkan pada Pull Factor Strategy dimana prioritas pusat-pusat pertumbuhan dirancang akan menarik wilayah sekitarnya.
Hal itu disampaikan Sekda Jateng Sri Puryono saat memberikan laporan pada kegiatan Dialog Pusat Daerah Finalisasi Perpres Rencana Induk Percepatan Pembangunan Provinsi Jateng di Grand Candi Hotel, Rabu (2/10/2019)
Secara rinci Sri Puryono menjelaskan, pengembangan Kawasan Industri Kendal sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) akan menarik Wilayah Pengembangan (WP) sekitar Kedungsepur, Wanarakuti dan Banglor.
Untuk pengembangan Kawasan Strategis Prioritas Nasional (KSPN) Borobudur, selain akan menarik kawasan Purwomanggung, juga akan menarik Sobosukowonosraten.
Sementara itu, pengembangan Kawasan Industri (KI) Brebes akan menarik kawasan Bregasmalang, Petanglong dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen menyambung, pihaknya berharap jajarannya fokus untuk melaksanakan pembangunan kawasan secara bersama-sama. Ego sektoral yang kental harus dihilangkan.
“Saya berharap egosektoral kita hilangkan. Jangan sampai ada keluhan, Pak kawasan timur kurang, yang dibangun kawasan barat saja kawasan b utara, selatan kok belum. Yang seperti Ini harus kita tanggalkan,” ajaknya.
Pernyataan itu juga didukung Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kemenko Perekonomian, Wahyu Utomo.
Pihaknya mendorong agar Pemerintah Provinsi Jateng dengan pemerintah kabupaten/kota saling bersinergi untuk mewujudkan PSN yang akan memberikan dampak positif di daerah-daerah sekitar proyek.
“Ini konsep yang menurut kami bisa jalan asal bersama-sama. Jateng punya potensi unggulan dan kami sudah memetakan setiap kawasan punya unggulan masing-masing,” ujarnya.
‘Jadi ada take and give antarkawasan. Ini yang akan kita kembangkan dengan menyiapkan konektivitas dan mendorong pusat-pusat ekonomi yang harus dikembangkan dengan memberikan fasilitas infrastruktur yang memadai,” paparnya.(redaksi)