SEMARANG – Menghadapi lalu lalang informasi yang deras arusnya di ruang digital perlu disikapi dengan cerdas dan bijak. Pimred media online Swarakampus.com Krisno Wibowo menjelaskan bahwa untuk menjadi pelopor masyarakat digital yang cerdas masyarakat harus mempunyai bekal kecakapan literasi digital yang meliputi digital ethics, digital culture, digital skill, dan digital safety. Hal tersebut ia sampaikan dalam kegiatan webinar literasi digital yang diselenggarakan oleh Kominfo RI untuk masyarakat Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (30/9/2021).
Budaya bermedia digital dilakukan dengan membiasakan diri untuk bersikap bijak dalam menyikapi suatu informasi. Cermat melakukan crosscheck sumber informasi, mencocokkan akurasi data dan fakta apakah ada bias pada kelompok atau individu tertentu. Berpikir ulang sebelum mempublikasikan ulang suatu informasi dan tidak asal memberikan komentar.
“Informasi dari media mainstream sekalipun mesti dicermati betul isi kontennya. Media online kadang juga tidak steril dari kepentingan tertentu, ada fenomena klik baik untuk menjaring pembaca, serta berjibaku dengan orientasi kecepatan sehingga dapat menghadirkan informasi yang tidak berimbang. Serta dalam produksi konten dan distribusinya mesti paham UU ITE, konten seperti apa yang tidak melanggar hukum dan sebagainya,” jelas Krisno Wibowo.
Ketika akan menjadi warga digital yang cerdas bermedia sosial maka sebagai pengguna harus menghindari konten dengan maksud menghasut atau menggerakkan orang untuk membenci, tidak menyinggung isu SARA, tidak menyebarkan hoaks, fitnah, adu domba, perundungan, serta tidak memproduksi dan mendistribusi konten-konten negatif lainnya.
“Satu hal yang harus digarisbawahi, kita sering terpeleset ketika menghadapi informasi yang disampaikan oleh tokoh publik. Kita harus cerdas merespons dan kritis. Belum tentu ucapannya benar karena bisa saja itu bernuansa sensasi,” imbuhnya.
Kerangka budayanya ketika bermedia sosial adalah memiliki visi untuk kritis dan bertanggung jawab dalam memproduksi dan distribusi informasi, memperkuat solidaritas sosial, memberikan advokasi bagi kaum marjinal dan mementingkan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan.