PATI-Kemarau panjang menyebabkan kekeringan dan menipisnya persediaan air bersih di beberapa daerah di Kabupaten Pati. Keadaan tersebut mengundang keprihatinan dari berbagai pihak. Salah satu di antaranya dari Paguyuban GTT-PTT Kabupaten Pati atau yang disingkat “PAGI“.
Senin, 21/10/2019 “PAGI”melaunching sebuah program kemanusiaan yang bertajuk “PAGI Peduli PATI, Mengabdi Untuk Negeri”. Program kemanusiaan tersebut mempunyai maksud dan tujuan untuk membantu dan berbagi sesama yang membutuhkan baik masyarakat atau keluarga GTT-PTT.
Daerah pertama yang mendapat bantuan air bersih adalah Desa Pantirejo Dukuh Plosomalang RT 05 RW 01 Kecamatan Gabus.
Suparman salah satu warga setempat, bantuan air bersih dari PAGI ini sangat membantu warga yang benar-benar kesulitan dan membutuhkan air bersih. Sebelumnya juga sudah banyak bantuan dari berbagai pihak, akan tetapi bantuan dari lembaga yang menamakan GTT dan PTT baru kali ini.
“Alhamdulillah teman-teman dari paguyunan guru GTT berkenan memberikan bantuan air bersih ini, tentunya sangat membantu warga masyarakat yang saat ini sedang mengalami krisis air bersih,” tutur Suparman .
Suparman juga mendoakan anggota PAGI supaya mendapatkan perhatian yang serius dari pemerintah baik daerah maupun pusat perihal kejelasan status maupun peningkatan kesejahteraannya.
Kedepannnya secara bertahap Program “PAGI Peduli Pati Mengabdi untuk Negeri”, akan meyalurkan bantuan air bersih ke desa-desa lain yang betul-betul kekurangan dan membutuhkan air bersih.
“Dengan gaji yang tidak seberapa tetapi tidak menyusutkan semangat untuk saling berbagi dengan sesama. Bukan seberapa banyak kita bisa memberi tapi seberapa besar hati kita terketuk untuk ikut berkontribusi. Dengan Bersama Kita Bisa dan Kita Bisa Karena Bersama” ujar Suhendro salah pengurus PAGI.
Suhendro juga mendorong agar diterbitkannya surat keputusan (SK) sebagai guru pengganti atau pegawai tidak tetap baik dari dinas terkait maupun bupati. Hal itu merujuk pada Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2017. Kemudian, pihaknya juga mengharapkan agar ada peningkatan bantuan kesejahteraan bagi GTT PTT di sekolah dasar negeri. Pada pertengahan Juli paguyuban GTT PTT telah melakukan audiensi dengan yang saat itu diterima ketua komisi D DPRD Pati, namum hingga saat ini belum ada kejelasan nasib mereka.
Atas dasar persamaan nasib baik ketidakjelasan status maupun kesejahteraan yang masih minim dan jauh dari kategori layak. Hal tersebut yang mendorong tebentuknya “PAGI” awal februari 2019. PAGI merupakan organisasi yang beranggotakan Guru Tidak Tetap dan Pegawai Tidak Tetap di Sekolah Negeri yang ada di Kabupaten Pati. Adapun tujuan terbentuknya PAGI pengakuan terhadap keberadaan GTT-PTT dengan diterbitkannya SK sebagai Guru Pengganti dan Pegawai Tidak Tetap dan peningkatan kesejahteraan bagi GTT-PTT di Sekolah Negeri.(redaksi)