Pati-Dinas kesehatan kabupaten pati bekerjasama dengan dinas kesehatan provinsi jawa tengah menggelar tes pengukuran kebugaran yang diikuti oleh ratusan calon jemaah haji (calhaj) tahun 2020 asal kabupaten pati di gedung kesenian stadion joyo utomo (26/10/19).
Calon jamaah haji yang sudah melakukan pendaftaran, mendapatkan tensi meter untuk mengukur tekanan darah mereka. Kemudian setelah dinyatakan sehat dan advice dari dokter mereka diminta mengikuti tes kebugaran dengan metode “Rockport Walking Test”, yaitu melintasi jarak tempuh sejauh 1,6 km dan dilihat waktu tempuh sesuai kemampuan fisik masing-masing. Atau menjalani “Six minute walking test” yaitu dengan mengukur jarak tempuh seseorang dalam waktu 6 menit.
Sebelumnya peserta mendapatkan nomor dada setelah itu melakukan senam peregangan. Dilanjutkan dengan rockport walking test dan six minute walking test, calhaj diberi waktu untuk istirahat kemudian menjalani tes laboratorium yang meliputi pemeriksaan gula darah, asam urat atau kolesterol dengan harapan calhaj dapat menjaga pola makan mereka.
Kepala Dinas Kesehatan Pati Edy Siswanto melalui Kasi Surveilans Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati Setyowati mengatakan, tes kebugaran jasmani bagi calhaj untuk memastikan kebugaran calhaj karena mayoritas ibadah haji membutuhkan kesiapan fisik. Tentunya ini dilakukan sesuai kemampuan masing-masing, apakah bisa tidak menyelesaikan sejauh itu dengan berlari, jalan cepat, atau cukup jalan biasa,” ujarnya.
Setyowati menambahkan, sebelumnya pihaknya melalui puskesmas telah melaksanakan pemeriksaan kesehatan tahap pertama pada 2018 sehingga status dan riwayat kesehatan masing masing calhaj sudah diketahui dan terdata.
“Awal Januari tahun depan pemeriksaan tahap kedua dilaksanakan untuk menentukan status istithoah mereka. Status istithoah inilah yang sebagai dasar calhaj melakukan pelunasan pembayaran haji”. tambhanya
Istithoah sendiri melalui tiga tahapan. Pertama, saat dua tahun masa tunggu akan dilakukan pembinaan untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan stamina. Tahap kedua, enam bulan sebelum berangkat akan ditentukan apakah calon jamaah haji tersebut Istithoah atau tidak
“Kalau dinyatakan Istithoah, maka calaon jamaah haji itu akan dipanggil ke asrama haji. Tahap ketiga, pemeriksaan dilakukan di embarkasi , apakah CJH itu laik terbang atau tidak,” pungkasnya. (redaksi)