KUDUS – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian Universitas Muria Kudus (UMK) melakukan aksi tanam pohon. Kegiatan tanam pohon tersebut dilakukan dalam rangka memperingati Hari Menanam Pohon yang jatuh pada 28 November.
Ketua BEM Fakultas Pertanian UMK Ahmad Taufiq Hidayat mengatakan, kegiatan ini dilakukan karena melihat perlunya penanaman pohon di kawasan Gunung Muria agar lebih lestari. Selain itu juga untuk memperingati Hari Menanam Pohon.
”Kami ingin turut serta dalam proses reboisasi di kawasan Gunug Muria,” katanya.
Untuk bibit yang ditanam sebanyat seribu bibit, separuh bibit berupa tanaman pinus dan separuh bibit berupa tanaman buah. Tanaman buah yang ditanam antara lain pohon alpukat, rambutan, matoa, petai, dan jengkol.
Dipilihnya pohon buah bertujuan agar bisa dimanfaatkan masyarakat sekitar, sehingga hasil buahnya bisa dimanfaatkan untuk menambah penghasilan warga. Artinya penanaman pohon diharapkan bisa berhasil karena yang dimanfaatkan buah, bukan kayunya.
”Untuk peserta berasal dari mahasiswa Fakultas Pertanian dari berbagai semester ada sekitar 80 mahasiswa,” terangnya.
Pihaknya juga melakukan kerjasama dengan Perhutani dalam proses penanaman pohon tersebut. Karena memang lahan yang ditanami merupakan milik Perhutani. Sehingga korodinasi dilakukan.
Dengan proses penanaman pohon ini juga diharapkan mampu meningkatkan kesadaran mahasiswa dalam menjaga lingkungan. Karena ada mahasiswa baru juga yang ikut dalam kegiatan tersebut.
Administratur KKPH Pati Sukadi mengatakan, untuk Wilayah Pati sebenarnya sudah ada program penanaman yang dibiayai oleh Kementrian Kehutanan untuk 1.121 hektar. Namun dengan adanya kegiatan penanaman pohon dari UMK tetap disambut baik. ”Karena ini menandakan kepedulian masyarakat, terutama mahasiswa UMK untuk menjaga alam,” jelasnya.
Dalam menjaga hutan, pihaknya tidak bisa melakukannya sendiri, perlu dukungan banyak pihak, teramsuk dari kampus seperti UMK. Tanpa keterlibatan masyarakat yang peduli dengan lingkungan atau hutan, tentu tidak akan bisa.
Untuk Gunung Muria, pihaknya memang menanam pohon pinus, saat ini bisa dimanfaatkan getahnya. Pihaknya menarget tahun ini mendapatkan 140 ton getah pinus, dalam panennya melibatkan masyarakat sekitar, sehingga bisa mendapatkan penghasilan dari pengambilan getah pinus.
Selain itu, pihaknya juga fokus menanam tanaman buah, karena tujuan hutan tidak hanya soal konservasi saja, melainkan juga untuk menyejahterakan masyarakat.
”Kami juga memikirkan agar bagaimana amsyarakat sekitar bisa mendapatkan kesejahteraan dari hutan tanpa merusaknya,” imbuhnya.
Terkait kondisi hutan di Gunung Muria saat ini, kondisinya cukup baik. Karena tidak ada kebakaran hutan yang sampai emrusak ekosistem yang ada di hutan Muria, sehingga perlu terus dijaga.
”Kegiatan yang dilaksanakan mahasiswa UMK ini juga untuk menjaga ekosistem yang ada ahar semakin baik,” ungkapnya.
Dekan Fakultas Pertanian Zed Nahdi menambahkan, posisi UMK sangat dekat dengan Gunung Muria, sehingga pihaknya harus ikut serta dalam membantu konservasi Hutan Muria. Penanaman pohon tersebut tidak hanya seremnial, namun akan terus dilakukan pemantauan.
Sehingga bibit yang ditanam bisa terus hidup dan berkembang, sehingga tujuan penanaman bisa berhasil. ”Ini juga sebagai tanggungjawab moral kita yang mempelajari tentang pertanian atau agro komplek, jadi kita harus peduli ketika lingkungan kita kurang baik,” tegasnya.(redaksi)