Merdeka Belajar di Era Digital, Konsep Mengembangkan Minat dan Bakat Siswa

infojateng.id - 26 Oktober 2021
Merdeka Belajar di Era Digital, Konsep Mengembangkan Minat dan Bakat Siswa
Foto: Generation Girl/voaindonesia - (infojateng.id)
Penulis
|
Editor

Brebes – Kemandirian belajar merupakan pendekatan dalam dunia pendidikan yang tengah coba diterapkan oleh Mendikbud Nadiem Makarim, sistem tersebut untuk mendukung konsep merdeka belajar yang diusungnya. Di era digital, merdeka belajar pun menjadi semakin terasa karena pembatasan pertemuan di ruang kelas. Hal ini dibahas dalam webinar literasi digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo RI untuk masyarakat Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, dengan tema “Pendidikan Online: Era Baru Merdeka Belajar”, Selasa (26/10/2021).

Diskusi dipandu oleh Zacky Ahmad (entertainer) dengan menghadirkan empat narasumber: Hery Nugroho (guru PAI), Muawwin (penulis), Syaekhudin (guru SMP Negeri 1 Kebonagung), Evi Sopandi (peneliti madya puslitbang , pendidikan agama dan keagamaan Kemenag RI). Serta Nanda Candra (musisi) sebagai key opinion leader. Masing-masing narasumber menyampaikan tema diskusi dari perspektif empat pilar literasi digital yaitu digital ethics, digital skills, digital culture, digital safety.

Guru SMP Negeri 1 Kebonagung Syaekhudin menjelaskan bahwa konsep merdeka belajar sama dengan merdeka berpikir. Artinya seorang guru harus memahami bahwa sebelum menyampaikan kepada murid harus sudah merdeka dalam berpikir terlebih dahulu.

Ia mencontohkan, ketika guru terlalu memikirkan untuk memenuhi kompetensi kurikulum dan RPP justru cenderung lupa untuk melakukan inovasi dalam pembelajaran. Akibatnya pembelajaran tidak diterima murid dengan optimal.

Teknologi memungkinkan siswa belajar secara online sambil tetap berinteraksi dengan teman sekelas, misalnya dalam diskusi. Di merdeka belajar, melalui berbagai cara seluruh kemampuan siswa dapat dikembangkan dan dilakukan sesuai keinginan anak. Tantangannya adalah guru harus mampu memahami setiap siswanya.

“Oleh sebab itu dalam konsep merdeka belajar harus ada penguatan karakter. Pendidikan karakter dapat mempengaruhi cara berpikir masyarakat dalam memanfaatkan segala arus informasi. Membudayakan pemakaian media secara bijak menjadi penting, sehingga diharapkan anak didik bisa membuat budaya di ruang digital sama dengan di dunia nyata yang terkenal dengan budaya adiluhung ketimuran. Dari apa yang kita lakukan di dunia virtual nanti akan membentuk budaya dan itu menjadi ciri khas bangsa,” jelas Syaekhudin.

Dalam konteks keindonesiaan, budaya yang mesti diterapkan sebagai penguatan karakter siswa dalam pembelajaran daring adalah mempertahankan nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam keseharian. Yaitu bagaimana memahami nilai cinta kasih dan saling menghormati terhadap perbedaan, kemudian ada rasa toleransi dan tenggang rasa dalam memperlakukan individu atau kelompok lain.

“Ada juga nilai harmoni dimana kita bisa menjaga kepentingan bersama, demokratis dan mengakui kemajemukan, tidak memaksakan kehendak, mempunyai prinsip kekeluargaan dan peduli dengan sesama,” imbuhnya.

Evi Sopandi dari tim peneliti madya puslitbang, pendidikan agama dan keagamaan Kemenag RI, menambahkan bahwa akar dari merdeka belajar adalah tentang kemandirian dan kemerdekaan dalam belajar. Yaitu fokus bagaimana membangun sikap keaktifan, inisiatif, dan ketekunan dalam belajar. Sedangkan kemerdekaan belajar adalah upaya mendorong kemampuan minat dan bakat peserta didik.

“Sekarang pendidik dan peserta didik memiliki dukungan teknologi yang memadai, dan ini membuat proses pembelajaran menjadi mudah dan fleksibel. Pembelajaran secara dua arah memberikan peluang kepada siswa untuk yang pada akhirnya mendorong kemandirian siswa dalam memberikan tanggapan dan mencari sumber referensi belajar,” jelas Evi Sopandi.

Namun, tantanga di era digital ini adalah keamanan digital. Insan pendidikan yang sekaligus sebagai warganet harus berhati-hati khususnya dalam hal keamanan digital pribadi. Artinya mereka juga dituntut untuk memahami privasi dan batas-batas privasi, juga jenis-jenis data pribadi yang harus dikelola.

“Perlindungan privasi sebenarnya adalah strategi mengelola data pribadi dengan bijak dan cerdas. Berhati-hati dengan serangan digital yang memangsa data pribadi. Pilih kata sandi yang dan kuat, mengaktifkan autentikasi dua langkah. Tidak menggunakan wifi publik untuk mengakses akun yang berisikan data penting dan sensitif. Dan menggunakan layanan pemberitahuan pelanggaran data untuk mengetahui apakah detail informasi kita telah dicuri dalam pelanggaran data,” pesannya. (*)




Tinggalkan Komentar

Terbaru Hari Ini

Tingkatkan Kesadaran Nilai Ekologi Lewat Festival Berkat Bandeng

Tingkatkan Kesadaran Nilai Ekologi Lewat Festival Berkat Bandeng

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Jepara Jadi Tuan Rumah FMTI 2025

Jepara Jadi Tuan Rumah FMTI 2025

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Seni & Budaya
20 Warga Masih Hilang, BPBD Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap

20 Warga Masih Hilang, BPBD Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap

Eks Karesidenan Banyumas   Info Jateng
Rembang Bangun Budaya Tangguh Bencana di Lingkungan Sekolah

Rembang Bangun Budaya Tangguh Bencana di Lingkungan Sekolah

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
KONI Jateng Butuh Penyegaran, Sujarwanto Calon Kuat

KONI Jateng Butuh Penyegaran, Sujarwanto Calon Kuat

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
RPH di Kabupaten Kendal Didorong Bersertifikat Halal

RPH di Kabupaten Kendal Didorong Bersertifikat Halal

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Wabup Pati Tekankan Pentingnya Kolaborasi dalam Penanggulangan Bencana

Wabup Pati Tekankan Pentingnya Kolaborasi dalam Penanggulangan Bencana

Eks Karesidenan Pati   Pemerintahan
15 Cabor di POPDA Boyolali 2026 Mulai Digelar

15 Cabor di POPDA Boyolali 2026 Mulai Digelar

Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng   Olahraga
TMJ Siapkan Empat Layanan Masyarakat Jelang Nataru

TMJ Siapkan Empat Layanan Masyarakat Jelang Nataru

Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng
MTQH Jateng 2025 Usai, Target Juara Umum di Tingkat Nasional 2026

MTQH Jateng 2025 Usai, Target Juara Umum di Tingkat Nasional 2026

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Pemerintahan
Sinergi Pemkot Magelang dan Baznas Optimalkan Potensi Zakat

Sinergi Pemkot Magelang dan Baznas Optimalkan Potensi Zakat

Eks Karesidenan Kedu   Info Jateng   Pemerintahan
179 Paket Sembako untuk Veteran dan Janda Perintis Kemerdekaan

179 Paket Sembako untuk Veteran dan Janda Perintis Kemerdekaan

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Nawal Yasin Raih Penghargaan Bergengsi Bunda PAUD Nasional 2025

Nawal Yasin Raih Penghargaan Bergengsi Bunda PAUD Nasional 2025

Info Jateng   Info Nasional   Laporan Khusus
Pemprov Jateng Usulkan Proyek Pengelolaan Sampah hingga Air Baku dengan Skema KPBU

Pemprov Jateng Usulkan Proyek Pengelolaan Sampah hingga Air Baku dengan Skema KPBU

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Pemerintahan
BKKBN Jateng Kukuhkan Ayah dan Bunda GenRe Rembang

BKKBN Jateng Kukuhkan Ayah dan Bunda GenRe Rembang

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Ratu Ceting, Gerakan Celengan Gotong Royong untuk Cegah Stunting

Ratu Ceting, Gerakan Celengan Gotong Royong untuk Cegah Stunting

Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng   Kesehatan
Bupati Magelang Buka Ruang Aspirasi di Kecamatan Pakis

Bupati Magelang Buka Ruang Aspirasi di Kecamatan Pakis

Eks Karesidenan Kedu   Info Jateng   Pemerintahan
Polisi Ekshumasi Makam ART di Jepara yang Meninggal di Rumah Majikan

Polisi Ekshumasi Makam ART di Jepara yang Meninggal di Rumah Majikan

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Pemprov Jateng Bangun 10 Embung pada 2025

Pemprov Jateng Bangun 10 Embung pada 2025

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
BAZNAS Jepara Ringankan Beban Pengobatan Tumor Otak Remaja Bawu

BAZNAS Jepara Ringankan Beban Pengobatan Tumor Otak Remaja Bawu

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Close Ads X