Belajar Agama Lewat Media Online Harus Jelas Sanadnya

infojateng.id - 29 Oktober 2021
Belajar Agama Lewat Media Online Harus Jelas Sanadnya
 - (infojateng.id)
Penulis
|
Editor

Brebes – Di era keberlimpahan informasi di ruang digital, informasi ajaran agama menjadi salah satu yang diakses berjuta warganet. Agama adalah pilihan keyakinan batin yang subjektif. Ia berisi aturan yang bersumber dari kitab suci, berisi aturan Tuhan yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya dengan beragam tatacara. Juga, hubungan manusia dengan manusia serta dengan lingkungannya untuk mendapatkan pahala dan menjauhkan dari dosa dunia.

Pengamat budaya dan sejarah Yunadi Ramlan mengatakan, mencari pengetahuan dan ilmu dari medsos di era digital memang tak keliru. Namun dalam ajaran agama, khususnya Islam, sebaiknya mesti jelas sanad-nya, sumber dan siapa yang menyampaikan mesti kredibel dan akuntabel. Tidak boleh sembarang orang. Bacaan kitab suci yang dijadikan sumber juga harus tepat dan akurat.

”Orang yang sudah berilmu agama, yang diakui kredibilitasnya yang layak dipercaya dan diikuti ajarannya. Di sini nama baik, jejak digital, dan latar belakang pendidikan sang dai atau guru agama mesti kita cek dulu sebelum merujuk pandangan dan ajarannya,” kata Yunadi Ramlan, saat tampil sebagai pembicara Webinar Literasi Digital: Indonesia Makin Cakap Digital yang digelar oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk warga Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Kamis (28/10/2021).

Yunadi menambahkan, ajaran agama di medsos, kini (tapi tak selamanya) disampaikan dengan maksud baik untuk menebar berkah Tuhan yang Rahmatan lil Alamin, rahmat untuk semua manusia dan seluruh alam. Tapi tak sedikit orang yang menjadikan agama untuk meraih keuntungan duniawi dengan beragam penipuan di medsos dengan dalih ajaran agama.

”Setidaknya ada tiga pola: bisa itu anjuran donasi yang mereka salurkan, info kesehatan berdalih agama hingga ajaran yang justru berpotensi merenggangkan toleransi dan persatuan kesatuan agama yang kita patri dalam masyarakat yang teruji toleran pada bangsa kita yang multikulturalis,” papar Yunadi.

Lantas, bagaimana tips agar bisa saring mendapat ilmu agama yang manfaat dari medsos di ruang digital yang membanjir?

Memang, ajaran agama mengajari ikhlas dalam mencari ilmu dan melaksanakan ilmu agama. Tapi dalam hal mengakses ilmu agama di medsos, sikap kritis dan cerdas tetap mesti dijaga. Cek sumber dalil kitabnya, yang dirujuk juga dengan nama baik guru agama, dainya.

Kalau soal donasi, meski ikhlas, biasakan cek kapan yayasan yang mengajak donasi didirikan dan cek kontinyu update penyaluran donasinya. Yayasan yang kredibel selalu menyampaikan update itu. Tak ada salahnya dicari tahu lewat kontak smartphone yang ditulis di medsos, agar semakin ikhlas, aman dan nyaman dalam beramal donasi. Dan yang pasti, tak semua ajaran yang disampaikan di medsos – meski kelihatan bagus – mesti cek kebenaranya.

Apalagi kalau diikuti penulisan pesan dengan huruf di-capslock dan dibumbui pesan ’teruskan’ atau ’sebarkan’ beserta ancaman kalau kita menghentikan pesan berantai bernuansa agama itu. ”Jangan diteruskan. Justru biarkan pesan itu berhenti di ponsel Anda, karena kemungkinan besar itu hanya hoaks alias kabar bohong tak bertanggung jawab, meski kabar itu disebar oleh teman atau orang yang Anda percaya di jaringan medsos Anda. Jadi tetap jaga sikap kritis dan cerdas untuk memilah dan memilih literasi ilmu agama di medsos,” pesan Yunadi.

Webinar yang mengupas topik ”Dampak Pengetahuan Agama melalui Medsos” itu diikuti ratusan peserta lintas generasi dan profesi. Dibuka dengan keynote speech Presiden Jokowi secara nasional, dilanjut pesan dari Kepala Kanwil Kemenag Jateng Mustain Ahmad. Dipandu moderator presenter TV Nabila Nadjib, tampil juga sebagai narasumber: Nusran Joher, anggota komisi ketatanegaraan MPR RI; Ahmad Faridi, Kepala Sub Perencana Data dan Informasi Kanwil Kemenag Jateng; Seno Spdi, guru TKIT Arafah Boyolali, serta Arya Purnama, Putra Pariwisata Nusantara 2018 yang tampil sebagai key opinion leader.

Mengutip data Dewan Pers 2020, Nusran Joher mencatat, ada 3.000-an situs berita di jagat digital kita dan hanya 200-an yang terdaftar di Dewan Pers sebagai situs berita resmi. Jadi, begitu banjirnya berita di medsos kita, kata Nusran, di dalamnya termasuk berita bercorak agama yang sering dibumbui ajaran provokatif, radikalisme, dan menebar kebencian antar agama.

”Karena itu, pastikan hanya mengakses dan belajar agama di media yang kredibel dan akurat sumber rujukannya. Jangan asal klik link berita agama yang sumbernya Anda ragukan. Kalau sampai mereka mengirimkan ke Anda, cukup stop di ponsel Anda. Itu jauh lebih tepat karena tak menanggung risiko, daripada menebar hoaks,” ujar Nusran Joher. (*)




Tinggalkan Komentar

Terbaru Hari Ini

Jembatan Penghubung Sumosari-Batealit Segera Dibangun, Telan Anggaran Rp10 Miliar

Jembatan Penghubung Sumosari-Batealit Segera Dibangun, Telan Anggaran Rp10 Miliar

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Pemerintahan
Lapangan Tenis Kantil Dipindah, Anggaran Pembangunan Ditaksir Capai Rp 1,5 Miliar

Lapangan Tenis Kantil Dipindah, Anggaran Pembangunan Ditaksir Capai Rp 1,5 Miliar

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
8.238 Atlet Pelajar Bakal Bersaing Juarai 20 Cabor di POPDA Jepara 2025

8.238 Atlet Pelajar Bakal Bersaing Juarai 20 Cabor di POPDA Jepara 2025

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Olahraga
Ahmad Luthfi Bantu Irigasi Petani Pekalongan, Air Mudah Panen Meningkat

Ahmad Luthfi Bantu Irigasi Petani Pekalongan, Air Mudah Panen Meningkat

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
“Fish Market Day”, Sekda Sumarno: Upaya Kendalikan Inflasi Akibat Pangan

“Fish Market Day”, Sekda Sumarno: Upaya Kendalikan Inflasi Akibat Pangan

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Pemerintahan
Gubernur Luthfi Kampanyekan Gemarikan, Bisa Perkuat Ekonomi Daerah

Gubernur Luthfi Kampanyekan Gemarikan, Bisa Perkuat Ekonomi Daerah

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Pemkab Pati Kebut Pekerjaan Jalan, Target Rampung Desember 2025

Pemkab Pati Kebut Pekerjaan Jalan, Target Rampung Desember 2025

Eks Karesidenan Pati   Pemerintahan
21 Kafilah MTQH XXXI Tingkat Jateng Dilepas Wabup Boyolali

21 Kafilah MTQH XXXI Tingkat Jateng Dilepas Wabup Boyolali

Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng
9 Pelaku UMKM Difabel Terima Motor Roda Tiga dan Bikin SIM Gratis

9 Pelaku UMKM Difabel Terima Motor Roda Tiga dan Bikin SIM Gratis

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Sekda Jateng Ajak Gunakan Al-Qur’an-Hadis Sebagai Pedoman Hidup

Sekda Jateng Ajak Gunakan Al-Qur’an-Hadis Sebagai Pedoman Hidup

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
Jateng Raih Penghargaan Pioneer of Economic Empowerment

Jateng Raih Penghargaan Pioneer of Economic Empowerment

Ekonomi   Info Jateng   Laporan Khusus   Pemerintahan
Sragen Teguhkan Komitmen Bebas Tuberkulosis

Sragen Teguhkan Komitmen Bebas Tuberkulosis

Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng   Kesehatan
Pendopo jadi Bagian dari Museum RA Kartini

Pendopo jadi Bagian dari Museum RA Kartini

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Ratusan Atlet Pencak Silat Meriahkan Dandim Cup 2025 Jepara

Ratusan Atlet Pencak Silat Meriahkan Dandim Cup 2025 Jepara

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Olahraga
Warga Diajak Jaga Alam Lewat Gerakan Nandur Bareng

Warga Diajak Jaga Alam Lewat Gerakan Nandur Bareng

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Cegah Penularan TBC Lewat Kampanye TOSS TBC

Cegah Penularan TBC Lewat Kampanye TOSS TBC

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Kesehatan
166.721 Pelajar Hingga Balita di Jepara Disasar MBG

166.721 Pelajar Hingga Balita di Jepara Disasar MBG

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Pemerintahan
Tak Lagi dengan Bambu Runcing, Warga Diajak Berjuang Lewat Ilmu dan Pengabdian

Tak Lagi dengan Bambu Runcing, Warga Diajak Berjuang Lewat Ilmu dan Pengabdian

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Pemerintahan
Teladani Semangat Pengorbanan dan Nilai Kepahlawanan

Teladani Semangat Pengorbanan dan Nilai Kepahlawanan

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Sekda Jateng: Tidak Ada OPD Basah atau Kering, Semua ASN Harus Berintegritas

Sekda Jateng: Tidak Ada OPD Basah atau Kering, Semua ASN Harus Berintegritas

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Laporan Khusus   Pemerintahan
Close Ads X