“Hingga saat ini, negara asal impor ke Jawa Tengah didominasi dari Tiongkok, Jepang, dan Amerika Serikat,” kata Budiatmoko, Ketua BPD GINSI Jateng
SEMARANG – Nilai impor Jawa Tengah terus mengalami kenaikan setiap tahun. Pada periode Januari-September 2019 tercatat naik 0,22 persen dari periode yang sama pada 2018, yaitu 6,564 miliar dolar AS menjadi 6,579 miliar dolar AS.
Ketua Badan Pengurus Daerah Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (BPD GINSI) Jawa Tengah Budiatmoko menyebutkan, kenaikan impor Jawa Tengah pada 2019, didominasi impor mesin pesawat mekanik dan peralatan listrik dengan total 2,2 miliar dolar AS. Selain itu impor produk tekstil serta plastik dan barang dari plastik yang masing-masing menyumbang angka 22,4% dan 6,2%.
“Hingga saat ini, negara asal impor ke Jawa Tengah didominasi dari Tiongkok, Jepang, dan Amerika Serikat,” kata Budiatmoko saat Musyawarah Daerah VI Badan Pengurus Daerah Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (BPD GINSI) Jawa Tengah 2019 di MG Setos Hotel Semarang, Selasa (17/12/2019).
Ditambahkan, GINSI Jawa Tengah selalu berupaya untuk berperan aktif dalam meningkatkan profesionalisme anggota dalam rangka meningkatkan perekonomian daerah, khususnya di Jawa Tengah. Yaitu melalui peningkatan pajak dalam rangka impor dan pemenuhan kebutuhan masyarakat yang belum dapat dipenuhi atau diproduksi dalam negeri.
Ia pun berharap adanya peningkatan sinergi dari pemerintah daerah, khususnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), serta stakeholder lainnya supaya mendukung kegiatan GINSI dan mendorong setiap importir yang ada di Jawa Tengah masuk menjadi bagian dari anggota GINSI.
“Sehingga importir terkoordinir lebih baik lebih dan tujuan akhirnya akan membantu pemerintah Jawa Tengah dalam meningkatkan perekonomian daerah. Momen Musda GINSI ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya, termasuk dalam menyusun langkah kebijakan yang ditempuh di Jawa Tengah,” terang Budiatmoko.(redaksi)