Gunung Kidul – Sosial media merupakan sebuah media dalam jaringan yang digunakan satu sama lain yang para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi. Kemudian juga berinteraksi, berbagi dan berjejaring sosial, forum dan dunia virtual tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.
Hal tersebut dikatakan oleh Dosen Informatika Universitas Sahid Surakarta, Farid Firtiyadi dalam webinar literasi digital dengan tema “Dampak Positif Bermedia Sosial” yang digelar Kementerian Kominfo dan Debindo bagi warga Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Rabu (24/11/2021).
Menurut Farid, untuk bisa memanfaatkan sosial media dengan maksimal, diperlukan kemampuan digital skills bagi penggunanya.
“Digital skills merupakan kemampuan individu dalam mengetahui, memahami dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak teknologi informasi komunikasi serta sistem operasi digital,” katanya.
Penggunaan media sosial memberikan dampak yang sangat positif terutama dalam melakukan interaksi baik secara sosial, politik maupun ekonomi. Penggunaan media sosial memberikan kemudahan dalam berkomunikasi, baik teman, keluarga yang tidak memungkinkan dilakukan melalui pertemuan karena faktor jarak.
Dalam penggunaannya, pengguna bisa mengirimkan informasi-informasi yang dibutuhkan dengan mudah dan cepat, begitu pula dalam mengakses informasi yang dibutuhkan. Kemudian juga banyak mempertemukan teman atau keluarga yang sudah lama tidak pernah bertemu melalui media sosial.
Media sosial dapat dijadikan sarana untuk saling berbagi, saling bertukar foto, data dan dokumen lainnya.
Selain itu, media sosial juga dapat digunakan sebagai sarana promosi dengan berbagai produk atau jasa yang dapat ditawarkan kepada pengguna media sosial tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar tetapi dengan keuntungan yang berlipat ganda. Jadi tidak heran kalau saat ini telah menjamur bisnis online melalui media sosial.
“Manfaat lain media sosial, bisa untuk memperoleh inspirasi, seperti inspirasi mendesain rumah, menu makanan, desain interior, modifikasi mobil, hingga pemilihan pallet warna,” ucapnya.
Narasumber lainnya, Praktisi kehumasan pada Kementerian Sekretariat Negara RI Akhmad Firmannamal mengatakan media sosial memiliki dampak yang berbahaya.
Ia mengungkapkan sebuah penelitian yang dilakukan di Universitas Chicago menyimpulkan, kecanduan media sosial bisa lebih kuat daripada kecanduan rokok dan kecanduan minuman keras.
Firmannamal mengungkapkan dalam penggunaan media sosial ini, pengguna harus memiliki kemampuan keamanan digital. Yakni kemampuan individu dalam mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis dan meningkatkan kesadaran keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu juga memberlakukan pembatasan waktu dalam menggunakan media sosial supaya menghindari kecanduan. “Buat alternatif kegiatan lain, agar tidak bingung ketika tak menggunakan gadget,” ucapnya.
Dipandu moderator Mafia Rizqi, webinar kali ini juga menghadirkan narasumber lain yakni Diasma Sandi Swandaru (Kabid Advokasi dan Kerjasama Pusat Studi Pancasila UGM), Nicko Mardiansyah (Media Analyst), dan Mompreneur, Tya Yuwono, selaku key opinion leader. (*)
