SOLO – Di hadapan puluhan guru besar pencak silat, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengacungkan sebilah keris pada 1371 pendekar dari seluruh Nusantara. Namun bukan serangan yang didapat, sorak sorai dan tepuk tangan justru mengiringi Ganjar sampai meletakkan warangka dan keris di baki.
Diawali dengan atraksi jurus-jurus silat, seorang pendekar perempuan berjalan pelan mendekati Ganjar. Pakaiannya layaknya pendekar-pendekar di masa lalu, celana di bawah lutuh dengan balutan batik di pinggul dan mengenakan kemben.
Dia lantas menyodorkan baki kepada pria asli kaki Gunung Lawu itu menyerahkan sebilah keris. Dengan hati-hati Ganjar mengangkatnya dengan kedua tangan, kemudian melepaskan keris dari sarungnya.
“Bismillahirrahmanirrahim, Kejuaraan Nasional Silat Perisai Diri antar Pelajar ke lima resmi dibuka,” Kata Ganjar.
Adegan itu jadi pembuka rangkaian kejuaraan silat nasional antar pelajar tahun 2019 di Solo yang juga diikuti oleh pelajar Timor Leste, Rabu (18/12). Pendekar dari SD sebanyak 302, SMP 461 dan SMA 608 orang. Bahkan beberapa pendekar mancanegara juga turut berpartisipasi event tahunan itu.
“Sportivitas yang kita junjung. Karena ini bukan sekadar pertandingan tapi menjaga kekayaan bangsa,” kata Ganjar.
Melihat berkumpulnya pendekar tanah air dan dilengkapi kehadiran pendekar-pendekar mancanegara, Ganjar menempelkan harapan Pencak Silat menjadi salah satu cabang olahraga yang dihelat di olimpiade.
“UNESCO telah baru saja memberi pengakuan Pencak Silat jadi salah satu warisan dunia. Selanjutnya semoga bisa masuk olimpiade,” katanya.
Para pendekar pendulang medali di kancah internasional juga tidak ketinggalan dalam acara tersebut. Wewew Wita, peraih medali emas di Asian Games tahun lalu bahkan diundang Ganjar naik ke atas panggung.
“Bendera Merah Putih hanya memiliki dua momen untuk bisa berkibar di tanah orang lain. Satu di PBB, yang satunya ketika para atlet berjaya di perlombaan internasional. Dan silat telah melakukan itu, Wewey telah melakukan itu. Dan kalian pasti akan melanjutkan perjuangan Wewey,” kata Ganjar.
Kepada Wewey Ganjar meminta agar dia membagi rahasia untuk sukses di kancah internasional. Bahkan Ganjar juga menyinggung Hanifan, atlet silat yang mampu menciptakan persatuan di tanah air saat suasana persaingan Pilpres sedang memanas dengan memeluk Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto dengan bendera Merah Putih.
“Wewey mengatakan kuncinya adalah latihan, latihan, latihan dan doa. Dan itulah kewajibanmu. Jika kalian berprestasi, bukan hanya personal tapi derajat negara akan ikut naik. Masih ingat kan atlet yang meluk Pak Jokowi dan Pak Prabowo dengan bendera? Atlet apa dia? Ya, pencak silat,” katanya.