Diprioritaskan untuk Sanitasi dan Pengelolaan Sampah
REMBANG-Bupati Rembang H.Abdul Hafidz meresmikan hasil program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) 2019 di Kabupaten Rembang belum lama ini. Tahun ini program Kotaku dilaksanakan di enam desa.
Diantaranya, Desa Tanjungsari, Padaran, Tritunggal Kecamatan Rembang dan Babagan , Gedongmulyo, Sumbergirang Kecamatan Lasem.
Bupati dalam kesempatan itu meminta pelaksana KOTAKU dan Pemerintah Desa selalu berkoordinasi. Agar pembangunan di Desa yang menjadi sasaran KOTAKU bisa terarah baik.
Ia meminta Program KOTAKU diarahkan ke pembuatan saluran, pengolahan sampah. Kemudian, setelah pembangunan dirasa sudah lengkap, program itu bisa untuk membuat sesuatu yang bisa mempercantik desa.
“Program itu bisa juga untuk mempercantik desa, untuk buat hiasan- hiasan di desa biar masyarakat senang tetapi itu terakhir,” katanyam
Menurutnya, yang terpenting dulu bagaimana saluran dari hulu sampai hilir ini bisa terencana dengan baik. Mulai dari rumah warga ditampung dalam satu saluran dan hilirnya bisa membuang bahkan bisa mengolah jadi kotoran itu bisa diolah malah lebih baik.
Besarnya dana Desa , membuat Program KOTAKU harus lebih terencana dan bersinegi untuk mempercepat suskesnya program tersebut. Sehingga tidak ada perilaku yang mengganggu jalannya program kota tanpa kumuh.
Asisten Kota Mandiri KOTAKU Rembang Sujono mengungkapkan target program KOTAKU 2019 mengurangi wilayah kumuh seluas 73,17 hektar. Sejak 2016 -2019 berkurang 100,04 hektar dari target 119 hektar, masih ada 19 hektar yang perlu dituntaskan yakni di Desa Gegunung Kulon, gegunung wetan, Kabongan Lor dan Sukoharjo Kecamatan Rembang.
Sedangkan anggaran program KOTAKU 2019 di enam desa tersebut menelan Rp.6,5 milyar. Dana tersebut digunakan untuk pembuatan drainase, pengelolaan sampah dan jalan beton.(redaksi)