Infojateng.id – Dua minggu selepas Pengkuhan, Forum Pendidik Madrasah Indonesia (FPMI) Jawa Tengah (Jateng) menyelenggarakan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil).
Acara tersebut dihadiri Ketua FPMI Pusat Supriyono, M.Pd., Wakil Ketua FPMI Pusat Hj. Maskanah, M.Pd., Ketua FPMI Jateng Sri Ayu Sipah , S.Hut. dan para dewan Pakar serta para pengurus FPMI Jateng (29/12).
Ketua FPMI Jateng Sri Ayu Sipah dalam sambutanya menyampaikan, diharapkan program-program yang telah direncanakan dapat dikawal sampai akhir. “Ini mimpi kita bersama untuk mewujudkan madrasah inklusi di Jawa Tengah dapat terlaksana dengan baik,” ungkap Sri Ayu Sipah.
Di lain kesepatan, Wakil Ketua FPMI Pusat Hj. Maskanah memberikan pengarahan, agar ada komunikasi berkesinambungan tentang arah dan tujuan FPMI Jateng. “Kita harus ada pembagikan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) yang jelas agar tidak saling menyalahkan dan mengandalkan,” terangnya.
Dalam kesempatan itu, Ketua FPMI Pusat Supriyono juga memberikan gambaran mengenai jalannya FPMI ke depan. Di antaranya perlu menyatukan mindset bahwa hak pendidikan untuk semua anak harus terus diperjuangkan. Karena secara filosofis selaras dengan ajaran agama Islam dan tentunya ini dapat menjadi semangat bersama.
“Pendidikan inklusif bukan madrasah luar biasa. Jangan berpikir kita akan ada 20 atau 25 anak kebutuhan khusus di dalam kelas. Ketika semua madrasah sudah inklusif, maka sebarannya secara rasionya 5-10 persen atau satu sampai dua anak per kelas,” papar Ketua FPMI Pusat. (redaksi)