Infojateng.id – Sebagian masyarakat di Kabupaten Pati meyakini keberadaan Keraton Malwapati yang dipimpin Prabu Angling Dharma berada di Dukuh Mlawat, Desa Baleadi, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati. Meski kebenaranya belum bisa dipastikan, namun ada sejumlah situs makam kuno yang dipercayai adalah Makam Angling Dharma. Bahkan dari lokasi Makam Angling Dharma di Desa Kedung Winong, sekitar 2 kilometeran dari makam Sang Prabu Malwalati itu, terdapat makam Bathik Madrim, kakak perguruan sekaligus Patih Kerajaan Malwapati.
Nama Desa Mlawat sendiri diyakini diambil dari nama Kerajaan Sang Prabu Angling Dharma Malwapati. Hal ini memang tidak bisa dibuktikan melalui data-data empiris, karena keyakinan itu lahir dari cerita orang-orang terdahulu melalui kisah pitutur. Tidak hanya itu, di Dukuh Mlawat juga terdapat Goa Eyang Pikulun Nagaraja, yang merupakan guru Angling Dharma.
Legenda Angling Dharma memang masih jadi perdebatan kebenaranya. Dikutip dari laman wikipedia.org kisah tentang Angling Dharma menyebutkan, bahwa Prabu Angling Dharma adalah titisan Dewa Wisnu. Ia dilahirkan melalui rahim Pramesti Putri Prabu Jayabaya. Sedangkan Prabu Jayabaya sendiri adalah putra Prabu Gendrayana yang merupakan cucu dari Yudayana yakni cicit Parikesit.
Sampai di tokoh Parikesit ini, menunjukkan jika Prabu Angling Dharma mempunyai silsilah hingga Arjuna, tokoh Pandawa dalam kisah Mahabaratha. Prabu Parikesit sendiri merupakan putra Abimanyu yang tidak lain adalah putra Arjuna.
Kisah tentang Angling Dharma juga ditemukan di Candi Jago yang terletak di Kabupaten Malang dalam bentuk relief Serat Angling Dharma yang pernah ditafsirkan Thomas M. Hunter, ahli linguistik dan Jawa Kuno. Terdapat tujuh adegan pada relief tersebut, di antaranya saat sang naga merayu naga betina. Meski demikian, ada yang menyebut relief Prabu Angling Dharma dibuat setelah masa Singhasari, karena Candi Jago dipugar pada era Hayam Wuruk. Dalam catatan sejarah, Hayam Wuruk melakukan renovasi 27 candi yang dimanfaatkan untuk pendharmaan para raja-raja sebelumnya. Sehingga, termasuk Candi Jago mengalami perubahan.
Meski dalam catatan sejarah kisah Angling Dharma hanya dikisahkan dalam sebuah relief yang belum terpecahkan bukti-bukti keberadaanya, namun legenda sang Prabu Malwapati itu, bukanlah kisah biasa. Terlelas dari benar dan tidaknya keberadaan Prabu Angling Dharma di masa lalu, masyarakat di wilayah Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim) bahkan sebagian di Pulau Bali meyakini jika Angling Dharma pernah ada.
Bagi sebagian orang, legenda Angling Dharma bukan sekedar cerita biasa. Selain di Kabupaten Pati, di daerah Bojonegoro, Jatim juga terdapat petilasan Prabu Angling Dharma pada situs Mlawatan di Desa Wotangare, Kalatidu. Angling Dharma juga diwacanakan menjadi ikon Bojonegoro. (redaksi)