Setelah pulang bekerja dan rutinitas kamu biasanya nggapain ?
Ini lho ada kedai yang bisa membuat pikiranmu kembali bugar kembali usai pulang kerja. Kedai Kopi Sachet Pati namanya, meski berlokasi di tengah kota yang berjarak 200 meter dari Alun-alun Pati. Kedai ini mirip dengan suasana pedesaan nan asri. Lokasinya di Jalan Kiai Saleh Jalan tembus Pegadaian Nomor 20 Kaborongan, Kecamatan/Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
Pemilik kedai Kopi Sachet Pati, Bayu Dwi Asmara mengatakan, kedai ini memang dibuat seperti suasana pedesaan dan seperti taman. Sehingga para pengunjung yang datang bisa bersantai dengan nyaman dan tenang. Ada beragam spot foto yang dibuat mirip caffe yang ada di Jepang. Kemudian konsep klasik seperti suasana 90 puluhan. Selain itu, ada kolam ikan, air mancur, serta tumbuhan buah buahan.
Jika biasanya kedai atau coffe menyediakan kopi barista dan kopi hitam, di sini lebih mengunggulkan kopi shacet cukup dengan harga Rp 5 ribu kamu bisa memilih kopi yang disediakan, dengan memilih sesukamu. Untuk makanan, kamu dapat memilih mie varian rasa perporsi dibandrol Rp 7 ribu saja.
” Kita buat yang instan dan cepat agar pelanggan bisa cepat mendapatkan sajian. Kalau ada yang cepat kenapa harus yang lama. Itu filosofi kami,” ujar Bayu.
Pihaknya berharap tempat ngopinya itu bisa dijadikan refrensi untuk nongkrong dan bercengkrama dengan santai. Dia beralasan, biasanya kalau nongkrong di tempat ngopi kebanyakan pada main handphone. Sehingga kurang seru untuk bercengkrama, untuk itu dia hanya memasang stop contact ditempat tertentu.
Acara kongkow-kongkow terasa kurang berkualitas lantaran semua malah sibuk pegang gawai. Kalau sudah seperti ini, acara kumpul bareng jadi kurang berkualitas. “Kalau pas lagi kumpul sama kawan, relasi atau keluargasebaiknya memang taruh dulu deh handphone dan gadgetnya,” ungkapnya.
Suasana kedai ini memang dikhususkan bagi pelanggan yang benar-benar menikmati waktu santai ngobrol. Kedai ini dibuka dari pukul 15.00-21.00 WIB. Tempat ini hanya menyediakan sekitar 50 pengunjung saja. Apabila sudah penuh meja kursi yang disediakan, akan langsung ditutup sehingga pengunjung bisa bercerita dengan santai. Selain tempat yang santai, juga disediakan alat musik bagi pengunjung yang ingin bernyanyi.
“Pelanggannya bebas, bisa muda, orang dewasa dan anak-anak. Kedepan kita akan sediakan tempat bermain anak. Sehingga para orang tua bisa ngobrol sesama orang tua sambil mengawasi anaknya bermain,” terangnya.
Bayu menambahkan, ide pembuatan kedai sachet ini. Berawal ketika dirinya jenuh dengan suasana kantor, ketika pulang di rumah hanya bercengkrama dengan keluarganya tapi di dalam rumah. Hal itu yang membuat kejenuhan, sehingga dia membuat kedai seperti taman. (redaksi)