SEMARANG, infojateng.id – Pengurus DPW Jawa Tengah Forum Silaturahmi Doktor Indonesia (Forsiladi) dilantik di hotel Pandaran Semarang pada Sabtu, 22 Januari 2022. Kegiatan tersebut juga diwarnai dengan sorotan mereka tentang problematika sejumlah hal, mulai pendidikan, sosial, ekonomi hingga politik.
Prof. Muhamad Murtadlo, M.Ag menyoroti transformasi lembaga-lembaga penelitian menjadi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Perubahan nomenklatur tersebut berdampak besar pada lembaga penelitian yang sudah lama eksis dan sekaligus membuka tantangan bagi para peneliti untuk bisa menyesuaikan diri.
Doktor Amiroh, Ketua STIT Pemalang, menyoroti tentang fenomena guru besar kehormatan dan posisi Perguruan Tinggi di tengah arus politik nasional. Ia berharap dunia kampus steril dari intervensi politik agar independen dan mampu menegakkan diri sebagai barometer pendidikan, riset dan pengabdian masyarakat.
Sementara itu, para perwakilan kepala daerah menekankan pada tidak mudahnya mencapai target pembangunan. Masing-masing daerah telah memprioritaskan program pembangunan, tetapi ekses pembangunan itu terkadang muncul.
Seorang akademisi dari Undaris, Dr. Ida Zahara Adiba, misalnya, mencontohkan tentang desa wisata yang marak berkembang di Jawa Tengah. Seiring dengan pembangunan desa wisata, prostitusi atau masalah kesusilaan menyeruak.
Itulah di antara keprihatinan para pakar yang terungkap pada Dialog Pakar yang mengiringi Pelantikan Pengurus Forsiladi Jateng. Keprihatinan tersebut menjadi bahan bagi Forsiladi Jawa Tengah untuk menyusun aksi-aksi nyata bagi pembangunan.
Ketua DPW Forsiladi Jateng, Dr. Ahwan Fanani, M.Ag, M.S menyatakan: “Forsiladi adalah wahana silaturahmi untuk menjalin sinergi bagi pembangunan negeri.Berbagai keprihatinan itulah yang menjadikan Forsiladi bisa mengambil perannya.”
Sementara Ketua DPP Forsiladi, Dr. Endang Samsul Arifin, M.H menegaskan: “Forsiladi adalah rumah besar bagi para doktor untuk berkarya. Sepantasnya, Forsiladi mengakomodasi para doktor lintas profesi dan disiplin.”
Dialog Pakar yang diselenggarakan Forsiladi Jawa Tengah benar-benar memantik antusiasme peserta. Semua Dewan Penasehat dan Dewan Pakar menyampaikan pendapat dan keprihatinan mereka. Para pengurus menangkap masukan-masukan itu sebagai bahan untuk Rapat Kerja nantinya.(redaksi)