BLORA, infojateng.id – Yayasan Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Klenteng Hok Tik Bio Blora menggelar tradisi mengayak abu dan penyucian Kim Sin (Patung Dewa). Tradisi dan ritual tahunan itu berlangsung menjelang tahun baru Imlek 2573 yang jatuh pada Selasa, 1 Februari 2022.
Tradisi itu berlangsung secara gotong royong dalam nuansa hari persaudaraan di lingkungan Kleteng setempat dengan menerapkan protokol kesehatan, Sabtu (29/1/2022).
Abu sisa dupa ini terkumpul setiap tahun atau lebih kurang 142 tahun lalu. Sisa dupa ini tidak dibuang dan dibersihkan setiap memasuki tahun baru Imlek. Abu yang berada dalam Yulho diambil dan diayak dengan saringan untuk memisahkan dengan kotoran lain. Biasanya abu tersebut tercampur dengan sisa batang dupa.
“Tidak pernah dibuang abu ini, setiap tahun dibersihkan dan dimasukkan kembali ke Yulho untuk keperluan sembahyang umat,” kata Ketua TITD Klenteng Hok Tik Bio Blora, Budilistijo Suboko, Sabtu (29/1/2022).
Selain itu juga dilaksanakan penyucian Kim Sin (Patung Dewa) yang ada di Klenteng Hok Tik Bio Blora. WNI keturunan Tionghoa penganut agama Konghucu mempercayai, seminggu sebelum tahun baru Imlek, Dewa Dewi dan Para Suci menghadap ke penguasa langit (Tuhan) dan turun lagi ke dunia pada hari keempat.
Budilistijo Suboko menyebutkan, memandikan rupang (patung) dilakukan setelah roh dewa-dewi diyakini pergi ke langit menghadap Tuhan untuk melaporkan amal perbuatan manusia di bumi selama satu tahun.
“Para Suci naik ke langit seminggu sebelum tahun baru, dan turun lagi ke dunia pada hari ke empat, bulan pertama Imlek,” ujar Budilistijo Suboko.
Rupang atau patung kemudian dimandikan dengan maksud menyiapkan kembali tempat yang bersih untuk para roh dewa-dewi ketika kembali turun ke bumi.
Perlahan, patung-patung itu kemudian dibasuh dengan air yang sudah dicampur dengan bunga-bungaan.
Ia menjelaskan, makna dari ritual penyucian Kim Sin ini adalah membersihkan kembali jiwa dan raga.
“Ini untuk penyucian diri menjelang Tahun Baru Imlek agar saat memasuki tahun baru, jiwa dan raga suci dari berbagai kesalahan dan penyakit hati,” ucapnya.(redaksi)