Pati, Infojateng.id –Kegiatan belajar mengajar (KBM) selama masa pandemi Covid-19 dengan kurikulum darurat dirasa berat. Dengan berbagai keterbatasan, guru dan siswa dipacu untuk tetap dapat mengikuti dan melakukan kegiatan pendidikan.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Muntammah menyampaikan KBM secara tatap muka secara terbatas masih belum efektif untuk mencapai target kurikulum. Menurutnya beban mata pelajaran yang diterima siswa kurang efektif dengan minat dan bakat anak didik.
Untuk itu, kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mendukung Kurikulum Prototipe 2022 yang memerdekakan siswa dalam memilih mata pelajaran sesuai minat dan bakat. Penghapusan kotak jurusan di Sekolah Menengah Atas (SMA) akan membantu siswa dalam mengembangkan kompetensi siswa dan mendukung cita-cita anak didik.
Kurikulum prototipe 2022 diharapkan dapat menjadi jembatan baru dalam pemulihan sistem pembelajaran siswa. Dengan arah pembelajaran yang lebih spesifik, siswa akan mendapatkan materi yang lebih esensial dan belajar tidak lagi dianggap sebagai beban.
Kurikulum ini sebenarnya merupakan revisi dari kurikulum 2013 dan merupakan opsi tambahan bagi satuan pendidikan. Kurikulum prototipe sejalur dengan konsep merdeka belajar dengan gaya belajar sesuai dengan minat dan kemampuan siswa.
Winarto selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pati menjelaskan, uji coba penerapan kurikulum prototipe akan dilaksanakan pada bulan Juli mendatang dengan melakukan pendataan serta seleksi terlebih dahulu.
“Nanti dilakukan pendaftaran sekolah penggerak dulu, lalu diseleksi, setelahnya diujicobakan pada sekolah-sekolah yang lolos seleksi. Nantinya juga akan ada pendampingan oleh Disdikbud Pati,” ungkapnya.
Pendaftaran untuk mengikuti uji coba kurikulum prototipe sudah dimulai sejak Januari dan berlangsung hingga 27 Februari 2022. (Redaksi)