Pati, Infojateng.id – Agama merupakan isu sensitif karena masuk ke ranah pribadi. Agama merupakan sesuatu yang sangat privat, dan tak sedikit menimbulkan gaduh ketika dibicarakan dengan muatan penghinaan.
Memandang hal tersebut, Dewan Perwaklan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati menilai prinsip moderasi beragama sangat tepat untuk dipahami. Hal itu salah satunya dapat diupayakan dengan memperbanyak dialog lintas agama.
Kegiatan dialog lintas agama menurut pendapat Anggota DPRD Pati Maesaroh dapat membantu menumbuhkan kerukunan, kebersamaan, dan kedamaian antar umat beragama. Selain itu, melalui kegiatan dialog bersama dapat mempersempit penyebaran paham radikal.
Jika mengaca peristiwa terorisme yang pernah terjadi di Gereja Katedral Makassar dan peristwa lainnya, maka dialog lintas agama menjadi jembatan bagi masyarakat untuk memahami persatuan dan menghargai perbedaan dalam memaham teks-teks keagamaan.
“Kegiatan seperti ini memang perlu, setelah kemarin ada gejolak yang sangat mengagetkan terkait pengeboman Gereja di Makassar dan kejadian seorang perempuan di Mabes Polri yang mengatasnamakan Agama, sehingga perlu adanya dialog lintas Agama seperti ini,” ujar Maesaroh.
Prinsip moderasi beragama yang diusung Kemenag RI merupakan solusi tepat untuk mengatas beragam problem intoleransi. Prinsip tersebut mesti ditanamkan bahkan kepada anak-anak, dalam berbagai kegiatan termasuk ketika berada di ruang virtual. (redaksi)