REMBANG– Zaman dahulu, banyak masyarakat Tiongkok (China, red) yang tinggal Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Bahkan dulunya para pengusaha batik Lasem adalah keturunan Tiongkok, dan dikonsumsi pula oleh kalangan Tiongkok itu sendiri.
Tasini,50, pembatik asal Desa Pancur, Kecamatan Lasem menjelaskan, batik Lasem sudah berkembang sejak kedatangan masyarakat Tiongkok di Lasem.
“Sudah lama saat Tiongkok datang ke Lasem. Saya belajar membatik sejak masih SD,” katanya dikutip Jatengprov.go.id Kamis (23/1).
Batik Lasem, jelasnya, berbeda dengan batik dari daerah lain. Sebab, warna dominan merah seperti budaya Tiongkok. Proses pembuatannya pun rumit. Mulai dari membuat gambar motif di atas kain sampai finishing.
“Butuh waktu minimal satu bulan untuk jadi sebuah kain batik. Awalnya kain digambar dasar batik. Lalu digambar pakai canting, diblok pakai malam, diwarnai, kemudian direbus. Proses pewarnaan dilakukan empat kali minimal,” ungkap Tasini.(redaksi)