Pati, Infojateng.id – Anggota Komisi D DPRD Pati Muntamah meminta pemerintah kabupaten (pemkab) dalam pelaksanaan seleksi Pegawai Pemerintah Perjanjian Kerja (P3K) mendatang lebih memihak pada kesejahteraan honorer.
“Tenaga honorer kadang-kadang usianya sudah hampir sepuh. Hampir 50 tahunan. Kalau dari segi teknologi dan materi akademis, pasti kalah dengan yang muda-muda. Jadi kami minta pemkab melakukan agar bisa memberikan peluang yang setara,” jelas Muntamah.
“Karena tes seleksi P3K itu kan dilaksanakan secara online, maka harapannya tenaga kerja yang masih honorer diberikan pelatihan-pelatihan tata cara mengerjakan. Kemudian dikasih kisi-kisi soal dan latihan soal-soal yang akan diujikan,” imbuh Muntamah.
Ia menambahkan, untuk teknisnya, Muntamah menyerahkan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terkait, karena lebih paham situasi dan kondisi sistem seleksi P3K.
Menurut Muntamah, langkah keberpihakan ini harus diambil supaya ada perhatian lebih bagi mereka yang sudah mengabdikan diri bertahun-tahun. Terlebih, selama ini kesejahteraan tenaga kerja honorer kurang mendapat perhatian. Oleh sebab itu, ia berharap pemerintah memberi kebijakan yang memberi kemudahan tenaga kerja honorer untuk bisa lolos pada seleksi P3K mendatang. Mengingat, seleksi P3K dirasa sebagai jawaban untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga honorer.
“Terutama untuk yang sudah lama mengabdi itu. Karena kadang-kadang juga yang sudah lama mengabdi tidak dapat lolos seleksi dibandingkan dengan tenaga kerja honorer yang masih baru,” tandasnya. (redaksi)