Pati, Infojateng.id – Pengusaha tahu dan tempe di Kabupaten Pati mengeluhkan kenaikan harga komoditas kedelai. Pasalnya, kenaikan harga ini menyebabkan penjualannya semakin merosot.
Hal itu diungkapkan Sugiarti, salah satu perajin tahu asal Desa Blaru, Kecamatan Pati. Ia mengaku, keberatan dengan naiknya harga kedelai akhir-akhir ini. “Sekarang harganya mencapai Rp 11.000 per kilo. Kalau kemarin ya kira-kira ada Rp 10.000 kurang,” terangnya.
Kenaikan harga tersebut, menurut Sugiarti sudah terjadi sekitar seminggu. Kendati demikian, pihaknya tetap harus memproduksi, meskipun harga kedelai naik signifikan.
Menyikapi persoalan tersebut, Wakil Ketua III DPRD Pati Muhammadun meminta kepada dinas terkait dalam hal ini Dinas Perdagangan dan Perinsmdustrian (Disdagperin) segera mengambil langkah-langkah untuk menekan melonjaknya harga bahan baku tahu dam tempe itu.
“Segera dimonitor pasarnya. Jangan sampai kecolongan, apalagi sebentar lagi juga momen Ramadan. Sehingga alangkah lebih tepatnya jika dipantau mulai sekarang, ” ujarnya menanggapi kenaikan harga kedelai di pasaran tersebut.
Ia mendesak hal itu, katena kondisi ekonomi saat ini cukup merepotkan. Belum lagi fenomena kelangkaan minyak goreng juga menimbulkan keresahkan, ditambah lagi harga kedelai yang melambung. “Jadi mohon lah ini diprioritaskan karena menyangkut kepentingan masyarakat luas,” imbuhnya. (redaksi)