Pati – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati untuk meninjau kembali Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang dilakukan selama pandemi Covid-19 ini.
Menurut Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), kebijakan PJJ tidak efektif. Terlebih untuk pendidikan usia dini dan sekolah dasar. Anak didik tidak dapat mengakses pendidikan secara optimal selama PJJ.
“PJJ yang selama ini dilakukan nyatanya kurang berjalan efektif, khususnya pada pelajar sekolah dasar,” ujar fraksi yang dipimpin oleh anggota DPRD Kabupaten Pati Astori dalam Rapat Paripurna belum lama ini.
Pihaknya mengaku mendapatkan banyak keluhan dari masyarakat bahwa PJJ berdampak buruk bagi perkembangan pelajar. Maka dari itu, pihaknya meminta Pemkab Pati untuk menyikapi hal ini dengan kebijakan yang tepat.
“Pemkab dapat meninjau kembali apakah pembelajaran tatap muka dapat dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat atau tetap melakukan PJJ,” tandasnya.
Sementara itu, Bupati Pati Haryanto mengatakan ia akan mengizinkan sekolah menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) pada tahun 2022 ini. Dengan catatan, saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 tidak ada klaster Covid-19.