Pati – Fatayat NU menjalin bekerja sama dengan Yayasan Akatiga untuk meneliti pelayanan kesehatan di berbagai daerah. Ada delapan daerah di Indonesia yang dijadikan sampel. Di Jawa Tengah semdiri, ada dua daerah yang dijadikan sample, Pati dan Tegal.
Hal ini membuat Pengurus Cabang (PC) Fatayat Nahdlatul Ulama Kabupaten Pati berencana meneliti, mendata dan menilai pelaksaan pelayanan kesehatan di Kabupaten Pati. Baik pelayanan BPJS Kesehatan, PBI (Penerima Bantuan Iuran) dan layanan kesehatan lainnya.
Agar pelaksaan program ini berjalan dengan baik, Fatayat NU Pati pun berkoordinasi dengan berbagai stakeholder, termasuk DPRD Kabupaten Pati. Pihaknya meminta saran terkait pelaksanaan penelitian nanti.
“Dalam rangka menyukseskan program ini, kita akan menggandeng stakeholder yang ada. Salah satunya komisi D dan stakeholder terkait. Ada Dinsos (Dinas Sosial), Dinkes (Dinas Kesehatan), BPJS, dan Pemkab,” ujar Ketua Ketua Fatayat NU Pati, Asmonah.
“Semuanya sudah kami audiensi dan mereka siap untuk mendukung program ini. Sehingga nanti Insha Allah kami akan segera launching, yang akan dihadiri Akatiga dan Fatayat pusat,” kata Asmonah.
Asmonah menjelaskan jika pihaknya akan segera melaunching program tersebut sehingga bisa segera dijalankan.
Sementara itu ketua Komisi D DPRD Pati Wisnu Wijayanto menyebut, pihaknya mendukung program yang akan dijalankan oleh Fatayat NU.
“Ini untuk edukasi maupun pengawasan kegiatan sosial. Ini mereka minta dukungan kepada komisi D, nanti dia akan mendapatkan pelatihan. Setelah itu baru kita tahu, apa yang akan mereka kerjakan. Sementara ini hanya minta restu, dukungan, membantu pemda dalam pengawasan dalam berbagai masalah sosial kemasyarakatan,” kata Wisnu.(*)