Pati – Trik-trik konten di media sosial kerap mengundang emosi dengan judul-judul provokatif. Dan penyakit warganet seringkali mudah termakan provokasi tanpa memahami konteks pesan yang sebenarnya. Fenomena tersebut menurut Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Pati menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia masih memerlukan literasi digital.
Agar tidak mudah terprovokasi dengan isi konten di media sosial, Danung Singgihaji dari jajaran Komisi B DPRD Pati perlu memahami konteks informasi dan meluaskan pikiran, serta berpikir kritis dalam menyikapi konten sehingga terwujud civil society yang positif.
Masyarakat Kabupaten Pati perlu memahami konsep saring sebelum sharing, dan thinking before posting. Yaitu memilah dan memilih informasi sebelum dibagikan dengan mempertimbangkan kebenaran dan kredibilitas informasi. Serta mampu berpikir kritis sebelum memutuskan mengunggah konten maupun komentar di media sosial.
Dalam kata lain masyarakat harus mampu bermedia dengan penuh tanggung jawab agar berjejaring dapat dilakukan dengan positif dan kondusif. Media digital mesti dipandang dari sisi positifnya, baik sebagai media berbagi, edukasi, serta menciptakan karya.(redaksi)