Sragen, Infojateng.id –Cegah terjadinya krisis berkelanjutan di Rusia, PKB mendorong upaya penghentian invasi militer di Ukraina. Ketua DPP PKB Bidang Luar Negeri, Luluk Nur Hamidah mendorong Presiden Jokowi sebagai ketua G20 menggunakan pengaruhnya untuk melakukan langkah-langkah kongkrit.
Hal itu ia sampaikan Luluk Nur Hamidah dalam menyikapi perkembangan konflik Rusia dan Ukraina serta mencermati tindakan militer Rusia terhadap Ukraina.
“Meminta NATO agar menjaga jarak dan kepentingan serta menarik diri dari perbatasan agar tidak menjadi provokasi buruk bagi situasi Rusia -Ukraina,” kata Luluk.
Luluk juga menegaskan, pihaknya menolak segala bentuk kekerasan dan invasi militer karena dinilai bertentangan dengan kemanusiaan dan perdamaian, dan dinilai melanggar hukum internasional.
Disisi lain Ia juga mendesak kepada seluruh pimpinan dunia, agar Rusia menghentikan invasi terhadap Ukraina dan mendorong PBB untuk melakukan langkah cepat serta terukur guna menghentikan serangan Rusia terhadap Ukraina.
“Dan mencegah tindakan serangan militer dari pihak manapun termasuk NATO,” ujarnya.
Tindakan militer Rusia dinialai Luluk dapat memicu kesengsaraan bagi kedua negara, terutama rakyat Ukraina. Sudah dapat dipastikan akan terjadi krisis kemanusiaan yang luar biasa.
“Invasi militer hanya akan mendorong munculnya bahaya baru yang lebih besar dan berkelanjutan. PKB tidak bisa membayangkan terjadinya gelombang jutaan pengungsi yang akan membanjiri Eropa dan kawasan sekitarnya jika krisis in tidak diakhiri dengan damai,” terang Luluk.
Menurutnya, sebagai negara yang memiliki kekuatan yang luar biasa, Rusia memiliki peran sangat penting dalam menjaga perdamaian dan keseimbangan dunia.
Lebih lebih saat masa COVID-19 yang belum berakhir, patutnya antar negara bekerja sama untuk dapat mengakhiri segera pandemi global imi. Pandemi Covid nyata-nyata telah banyak menimbulkan guncangan baik sistem kesehatan suatu negara secara global, ketahanan ekonomi dan daya lenting masyarakat.
“Pandemi juga menciptakan ketidak pastian yang terasa lebih berat bagi negara-negara berkembang, terutama lagi bagi kelompok-kelompok rentan di seluruh dunia,” imbuhnya.
Kerja politik dan kerja kemanusiaan menjadi tantangan agar bisa dijalankan secara bersamaan oleh semua pimpinan negara, untuk memastikan rakyat dan dunia tetap bisa terselamatkan. “Oleh karena itu, kami sangat menyayangkan serta mengingatkan Rusia agar jangan sampai memancing perkara baru di tengah riak gelombang kepedihan mengakhiri pandemi Covid-19. Jangan memberi peluang bagi para pihak yang merayakan kekacauan untuk tujuan-tujuan terorisme. Peperangan harus dihindari secara tegas dan bersama kita wujudkan dunia yang lebih berkepastian, lebih damai, lebih manusiawi dan adil untuk setiap orang,” tegas Luluk. (redaksi)