BANJARNEGARA – Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen berharap Forum Kiai Tahlil menjadi pelopor organisasi yang taat kepada Allah dan Rosulullah, forum yang sinkron dengan syariat Allah, serta dapat memberikan kritik, saran, dan masukan kepada pemerintah demi persatuan dan kemajuan Indonesia.
“Forum ini diharapkan tidak hanya mengiyakan kebijakan-kebijakan pemerintah, tetapi juga memberikan kritik, saran, dan masukan. Pemerintah menunggu dan akan mengikuti masukan serta apa yg disarankan kiai dan ulama,” ujar Taj Yasin saat memberi sambutan Tasyukuran dan Temu Kangen Forum Kiai Tahlil Jateng di Ponpes Tanbighul Gholifilin Alif Baa, Kecamatan Bawang, Banjarnegara, Senin (17/2/2020).
Ia menjelaskan, mayoritas rakyat Indonesia beragama Islam dan tersebar di penjuru nusantara. Sehingga akhir-akhir ini paham radikalisme dan komunisme kembali muncul. Dengan mengusung atau menyebarkan isu tentang agama, akan lebih mudah menyulut konflik yang bertujuan memecah kerukunan umat dan persatuan bangsa.
“Saya nitip kepada forum kiai untuk bersama sama menjaga NKRI dan semakin terorganisasi dengan baik, dan tetap memberi kritik, saran, serra masukan kepada pemerintah. Apalagi forum ini tidak hanya di Banjarnegara tapi ada di 35 kabupaten kota di Jateng hingga di tingkat pusat,” pintanya.
Berbagai kebijakan pemerintah perlu dievaluasi dan ditata supaya lebih baik. Sehingga kritik dan masukan para kiai yang mengedepankan musyawarah daripada demo, mementingkan diskusi daripada berbicara di depan umum dapat menjadi pertimbangan pemerintah dalam melaksanakan program maupun kebijakan. Terlebih saat ini marak isu yang mengatasnamakan agama digiring ke arah politik.
“Para kiai telah ikut membangun negara Indonesia, sejak dahulu komunikasinya juga melalui musyawarah. Baik para kiai yang berkecimpung di ponpes maupun di organisasi-organisasi masyarakat semua bermusyarawah dan bahu membahu berjuang untuk NKRI,” bebernya.
Dalam kesempatan tersebut, putra ulama kharismatik alm KH Maimoen Zubair itu menyampaikan terimakasih kepada para kiai terutama para kiai di Forum Tahlil yang telah yang telah mengawal program-program Pemerintah Provinsi Jateng. Banyak saran dan masukan dari Forum Kiai Tahlil Jateng, sehingga pelaksaaan program pembangunan di Jateng dapat berjalan dengan baik.
“Para kiai banyak yang memiliki lembaga- lembaga pendidikan formal maupun nonformal di lingkungan pondok pesantren. Sehingga menjadi percontohan pendidikan akhlakul karimah yang disampaikan oleh para kiai,” katanya.
Negara butuh generasi muda yang memiliki akhlakul karimah untuk memberantas korupsi, kolusi, nepotisme, dan perbuatan buruk lain yang mengancam persatuan bangsa. Persatuan dan keatuan perlu ditegakkan sehingga Indonesia bisa mandiri dengan tidak meninggalkan gotong royong.(redaksi)