Salatiga, infojateng.id – Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kecamatan Sidomukti melalui Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) menggelar pelatihan pemulasaraan jenazah, Minggu (27/3) di Rumah Ibu Nunuk RT 02 RW 12 Banjaran.
Kegiatan ini diikuti oleh 20 ibu-ibu yang berdomisili di Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga, Jawa Tengah. Pelatihan dan praktik pemulasaraan jenazah mendatangkan Modin Ledok, Ustadz Nurcholis Majid.
Khikayah, Ketua BPKK DPC PKS Kecamatan Sidomukti mengatakan bahwa kegiatan ini menjadi salah satu program PKS. PKS berikhtiar memberikan pelatihan-pelatihan yang bermanfaat bagi masyarakat. Pelatihan ini gratis karena sebagai bentuk layanan PKS sebagai partai politik kepada masyarakat.
“Pelatihan pemulasaraan jenazah ini merupakan program khidmat PKS kepada masyarakat. PKS sebagai partai politik berkewajiban untuk memberikan manfaat kepada masyarakat. Dan ini salah satu ikhtiar yang kami lakukan untuk memberikan edukasi terhadap wawasan tepat guna bagi masyarakat,” kata Khikayah.
Dalam sambutannya, Ketua DPC PKS Kecamatan Sidomukti Dwi Pujiyanto mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya, setiap orang harus bisa memberikan manfaat kepada orang lain sesuai dengan peran dan keterampilan yang dimiliki.
Pelatihan Pemulasaraan Jenazah ini sebagai wasilah untuk membekali masyarakat agar selanjutnya bisa memberikan manfaat kepada yang lainnya. Ibu-ibu menerima pelatihan ini karena seyogyanya mereka dibutuhkan untuk mengurus jenazah perempuan di sekitar tempat tinggal mereka.
“Pelatihan ini sangat bagus dan tepat guna. Masyarakat membutuhkan keterampilan seperti ini. Lebih-lebih bila ada saudara atau tetangganya yang meninggal dari kaum perempuan maka seyogyanya yang mengurus juga dari perempuan,” kata Dwi Pujiyanto.
Ustadz Nurcholis Majid sebagai pemateri menyampaikan kewajiban kifayah masyarakat muslim terhadap saudaranya yang meninggal. Kewajiban yang harus ditunaikan oleh kaum muslimin, yaitu memandikan, mengkafani, mensholatkan, dan menguburkan.
Tidak hanya teori, Ustadz Nurcholis Majid juga mempraktikan cara mengkafani dengan alat peraga boneka. Para peserta sangat antusias. Mereka juga menanyakan perihal yang belum diketahui atau masih diragukan.(redaksi)